GORAJUARA - Indonesia sedikit lagi akan merayakan HUT Kemerdekaan RI ke 77. Tentunya rakyat Indonesia akan merayakannya dengan berbagai cara, termasuk menuliskan quotes media sosial.
Untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke 77, rakyat Indonesia banyak memposting di media sosial konten kemerdekaan, terutama soal quotes sakti dan bijak. Beragam quotes bisa ditulis di konten feed atau menjadi caption yang menarik.
Berikut beberapa quotes tentang HUT Kemerdekaan RI ke 77 dari tokoh bangsa yang bisa menjadi sumber inspirasi dalam beraktivitas atau sekadar penghias caption di media sosial.
Baca Juga: TERPOPULER! Kumpulan 4 Rekomendasi Film Sambut HUT Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2022
1. “Jangan melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang.” – Ir. Soekarno.
2. “Dalam hidup nyata dan dalam perjuangan yang tak mudah, kita bukan tokoh dongeng dan mitos yang gagah berani dan penuh sifat kepahlawanan.” – Abdurrahman Wahid.
3. “Indonesia merdeka bukan tujuan akhir kita. Indonesia merdeka hanya syarat untuk bisa mencapai kebahagiaan dan kemakmuran rakyat.” – Mohammad Hatta.
Baca Juga: Bonus Senilai Rp750 juta untuk Timnas Indonesia setelah Berjaya di AFF U 16, Kado HUT RI ke 77
4. "Orang yang mempunyai kecerdasan budi pekerti itu senantiasa memikir-mikirkan dan merasa-rasakan serta selalu memakai ukuran, timbangan dan dasar-dasar yang pasti dan tetap." – Ki Hajar Dewantara.
5. “Setiap manusia adalah anak jerih payahnya. Semakin berusaha, semakin pantas ia jaya. Cita-cita yang tinggi dapat mengangkatnya derajat yang tinggi, semakin keras kemauan, semakin terang derajat itu.” – Wahid Hasyim.
6. “Marilah kita bangun bangsa dan hindari pertikaian yang sering terjadi dalam sejarah. Inilah esensi tugas kesejahteraan kita, yang tidak boleh kita lupakan sama sekali.” – Abdurrahman Wahid.
Baca Juga: Penjelasan Filosofi dan Makna dalam Komponen Logo HUT RI 77, Apa Saja Itu?
7. “Kita hendak bekerja atas dasar kemerdekaan jiwa orang, atas dasar kerakyatan, atas dasar sukarela, mufakat dan kerjasama, dan tidak dengan paksaan seperti yang telah dilakukan di negeri-negeri totaliter dan diktatur itu.” – Sutan Syahrir.
8. “Setinggi-tinggi ilmu, semurni-murni tauhid, sepintar-pintar siasat, menunjukkan integrasi komprehensif antara ilmu akademis, aplikatif, beretika dan bermoral.” – Haji Oemar Said Tjokroaminoto.