GORAJUARA - Mayjen TNI Maruli Simanjuntak yang diangkat sebagai Pangkostrad hingga kini masih menjadi perbincangan.
Mayjen TNI Maruli Simanjuntak menduduki jabatan Pangkostrad menggantikan Jenderal Dudung Abdurachman yang kini menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Bahkan, ditempatkannya Mayjen TNI Maruli Simanjuntak di kursi Pangkostrad dianggap sebagai permainan politik yang dilakukan rezim Jokowi.
Alih-alih, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun diminta bicara terkait pengangkatan Mayjen TNI Maruli Simanjuntak sebagai Pangkostrad.
Hal tersebut berkaitan dengan status Maruli Simanjuntak yang merupakan menantu dari Menko Marves, Luhut Pandjaitan yang merupakan orang dekat Jokowi.
Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari YouTube Refly Harun, pengamat politik, Rocky Gerung berujar jika nada politik dalam mengangkat Maruli Simanjuntak sebagai Pangkostrad terlihat tinggi.
Ketika nada politik tersebut tinggi, maka akan mempengaruhi rezim berikutnya yang diduga akan berusaha untuk menyingkirkan sejumlah orang yang dianggap mengancam posisinya.
"Jadi rusak 'kan tahapan profesionalisme di TNI. Jadi kita ingin TNI betul-betul profesional. Kalau dituntun dengan doktrin, ya harus dilepaskan dari tutorisasi politik," kata Rocky Gerung.
Hal tersebut disampaikan Rocky Gerung supaya baik Maruli Simanjuntak, Andhika Perkasa, maupun Dudung Abdurachman mendaki jenjang yang lebih modern.
Dikatakan lebih lanjut oleh Rocky Gerung, ia meminta Jokowi untuk menerangkan terkait anggapan publik yang melihat ada proxy politik dalam menentukan pemilik jabatan Pangkostrad.
"Jadi semua itu membuat kita frustrasi sebetulnya, karena publik menganggap ini cuma proxy politik. Presiden mesti terangkan itu karena memiliki cara pandang yang berbeda dengan apresiasi publik terhadap jenderal-jenderal TNI. Kadang kala, susah untuk dipisahkan dari kedekatan politik dengan tokoh-tokoh yang ada di istana," ucap Rocky Gerung.***
Artikel ini sebelumnya pernah tayang di pikiran-rakyat.com berjudul "Diduga Ada Permainan Politik dalam Pengangkatan Maruli Simanjuntak Jadi Pangkostrad, Jokowi Diminta Bicara".