GORAJUARA - Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan mulai berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada 17 Agustus 2028, menurut pernyataan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo.
Ia menjelaskan bahwa fokus pembangunan saat ini adalah penyelesaian infrastruktur inti untuk kebutuhan legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
Namun, Dody mengakui bahwa target penyelesaian seluruh pembangunan IKN akan tertunda karena keterbatasan anggaran.
Baca Juga: Daftar Pemain Almarhum: Menguak Misteri Mitos Kematian di Selasa Kliwon
Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah berupaya mencari tambahan dana melalui berbagai skema, termasuk investasi dari pihak ketiga.
Selain itu, Dody mencatat adanya perubahan prioritas program dari Presiden Prabowo, dengan perhatian lebih besar diarahkan pada pencapaian swasembada pangan.
Pergeseran ini diperkirakan dapat menyebabkan keterlambatan dalam penyelesaian proyek IKN, meski Dody menegaskan bahwa pembangunan tidak berjalan lambat.
Baca Juga: Gandeng Holding Ultra Mikro, BRI Dukung Peningkatan Daya Saing UMKM Lewat Sertifikasi BPOM
Sementara itu, Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono membantah klaim bahwa proyek pembangunan IKN mengalami penundaan signifikan di era Prabowo.
Ia menegaskan bahwa pengerjaan ibu kota baru tetap berjalan sesuai rencana, meskipun pemerintah juga memprioritaskan swasembada pangan.***