Namun, tak ada seorang pun yang menjawab.
Rasulullah Saw., bertanya lagi apa ada yang mengetahui di mana rumah Sya’ban.
Kali ini seorang sahabat mengangkat tangan dan mengatakan bahwa dia mengetahui persis di mana rumah Sya’ban.
Rasulullah Saw., yang khawatir terjadi sesuatu dengan Sya’ban meminta diantarkan ke rumahnya.
Perjalanan dengan berjalan kaki cukup lama ditempuh oleh Rasulullah Saw., dan para sahabat sebelum sampai ke rumah yang dimaksud.
Baca Juga: Tradisi Mudik Lebaran, Ternyata Sudah Ada Sejak....
Rombongan Rasulullah Saw., sampai ke sana saat waktu afdhal untuk shalat dhuha (kira-kira 3 jam perjalanan).
Sampai di depan rumah tersebut, Rasulullah Saw., mengucapkan salam, dan keluarlah seorang wanita sambil membalas salam tersebut.
“Benarkah ini rumah Sya’ban ?” Rasulullah Saw., bertanya.
“Ya benar, saya istrinya” jawab wanita tersebut.“
“Bolehkah kami menemui Sya’ban, yang tadi tidak hadir saat shalat subuh di masjid?” .
Dengan berlinangan air mata istri Sya’ban menjawab:
“ Beliau telah meninggal tadi pagi.”
Baca Juga: Keutamaan Shalat Tarawih di 10 Malam Kedua Bulan Ramadhan
Innalillahi Wainna Ilaihirajiun…