Kekeluargaan Dalam Konsep Al Quran Bersifat Universal

GORAJUARA - Kekeluargaan tidak bermakna sempit hanya sebatas kerabat dekat. Konsep kekeluargaan di dalam Al Quran ternyata memiliki makna keluarga antar manusia.

Kekeluargaan dalam makna sempit berlaku dalam kehidupan keluarga. Kekeluarga dalam lingkungan keluarga berguna untuk kepentingan ahli waris. 

Manfaat lain dari berlakunya kekeluargaan dalam lingkungan keluarga adalah untuk menghindari perkawainan sedarah, karena hubungan geneologisnya terlalu dekat. 

Baca Juga: Penghargaan Kepada Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau

Konsep kekeluargaan dalam bernegara ternyata berbeda makna. Kekeluargaan  dalam bernegara bersifat universal antar manusia.

Konsep kekeluargaan universal dapat dilihat pada surat An Nisaa ayat 1. Keluarga besar kita adalah keluarga sesama manusia.

Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. 

Baca Juga: Apa Rasanya Setelah Menyandang Gelar Doktor....? Apa ya....

Kekeluargaan dalam arti sempit menjadi kedekatan geneologis kerabat dekat. Kekeluargaan dalam arti sempit melahirkan nepotisme yang mengesampingkan profesionalisme.

Kekeluargaan dalam bernegara selayaknya menggunakan konsep universal, yaitu kekeluargaan sesama umat manusia. Tidak membedakan suku, agama, budaya, bangsa, dan negara. 

Kekeluargaan dalam arti universal dibedakan berdasarkan karakter baik dan buruk. Negara harus merekrut anggota keluarga dalam arti universal dari golongan orang baik.

Keluarga dari orang-orang baik harus ditempatkan pada tempat-tempat strategis dalam struktur negara. Kekeluargaan dalam konteks bernegara bukan ukuran geneologis, tapi profesionalisme.