GORAJUARA,- Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMAN 2 Kuta Selatan berlangsung seru dan menyenangkan. Dengan topik Bhineka Tunggal Ika, para siswa di bawah binaan para guru, bersemangat diskusi untuk merancang projek.
Melalui projek ini, siswa dibelajarkan untuk berani berpendapat, berwawancara, menalar, berkolaborasi, berkreativitas dan mandiri untuk menghasilkan produk bersama dalam kelompok.
Dalam P-5, pembelajaran berlangsung di dalam dan di luar kelas. Di dalam kelas, siswa dibimbing oleh guru untuk merancang topik, merumuskan tujuan, menentukan alur kegiatan, dan menghasilkan produk.
Dari observasi yang sempat dilakukan, produk P-5 di SMAN 2 Kuta Selatan akan bervariasi walaupun temanya sama yaitu Bhineka Tunggal Ika.
Produknya ada dalam bentuk majalah dinding, video, pagelaran, dan pameran. “Produk yang berbeda-beda itu mencerminkan keberagaman fokus yang diprojekkan. Hal ini juga mencerminkan keunikan dan kehebatan siswa. Ini harus diapresiasi untuk merayakan perbedaan sesuai dengan semangat Bhineka Tunggal Ika”, kata Kepala SMAN 2 Kuta
Selatan ketika mendampingi guru merencanakan P-5 di kelas, Jumat, (19/8/2022).
Setelah satu jam pelajaran di kelas, para siswa melakukan observasi lapangan di luar kelas di sekitar lingkungan sekolah. Mereka mencari narasumber, mewawancarai nasarumber menggali permasalahan dan merumuskan solusi yang dialami kelompoknya. Lalu mereka secara bersama-sama menyimpulkan dalam kelompok untuk menghasilkan produk terbaik
untuk dapat ditonton bersama seluruh warga sekolah. Ini pasti akan seru dan menantang.
“P-5 berlangsung seru banget, banyak dapat belajar hal baru, dan menantang. Kadang juga menyusahkan, tapi tetap dibawa enjoy saja”, kata Keyzia, Gita, dan Viyonita (siswa kelas X.6) yang menggarap topik perundungan (bullying).
SMAN 2 Kuta Selatan, sebagai Sekolah Penggerak Angkatan ke-2, melaksanakan P-5 mulai Tahun Pelajaran 2022/2023 bagi kelas X dengan Kurikulum Merdeka. Setiap kelas dibagi menjadi 3 kelompok, dan masing-masing kelompok mengerjakan topik projek yang berbeda dengan tema yang sama.
Untuk semester ganjil Tahun Pelajaran 2022/2023, tema yang diangkat adalah Bhineka Tunggal Ika, Kearifan Lokal, dan Bangunlah Jiwa Raganya.
Topiknya disesuaikan dengan kemampuan dan kemantapan siswa mengerjakannya. P-5 ditetapkan hari Jumat dengan guru sebagai pembina secara kolaboratif. Ini juga menjadi pengalaman baru bagi para guru melaksanakan projek.
Baca Juga: Putri Candrawathi Ternyata Lakukan Hal Ini Hingga Ditetapkan Sebagai Tersangka Pembunuhan Brigadir J
“P-5 memberikan pengalaman baru bagi siswa dan guru dalam belajar. Guru dan siswa sama-sama belajar merumuskan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut. Sedapat mungkin, siswa diaktivasi mengeksplorasi topik yang dipilih”, kata Ayu Maharani, guru muda yang mendampingi siswa di kelas.