GORAUARA,- Pelatihan Pewara dan Penulisan Puisi di SMAN 2 Kuta Selatan, Bali, bekerja sama dengan Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana berlangsung penuh antusias diikuti peserta dari perwakilan Kelas X, XI, dan XII.
Acara ini berlangsung sehari pada Rabu, 20 Juli 2022 di aula SMAN 2 Kuta Selatan itu dibuka oleh Kepala SMAN 2 Kuta Selatan, Dr. Drs. I Nyoman Tingkat, M.Hum. didampingi perwakilan dari Sastra Indonesia Universitas Udayana Drs. I Ketut Nama, M.Hum. dan Prof. Dr. I Wayan Simpen, M.Hum.
Dalam pengantarnya, I Nyoman Tingkat menyambut baik kerja sama ini dalam rangka mewujudkan merdeka belajar dengan Kurikulum Merdeka, seraya mengajak siswa SMAN 2 Kuta Selatan bersungguh-sungguh mengikuti kegiatan.
Baca Juga: Bad Decisions, Lagu Kolaborasi BTS dengan Benny Blanco Akan Segera Rilis, Catat Tanggalnya!
“Siswa yang terpilih mengikuti kegiatan ini mohon kesungguhannya untuk bisa ditularkan kepada teman-teman kalian di kelas masing-masing. Ini adalah kegiatan literasi budaya yang sudah dimulai sejak sekolah ini berdiri”, kata I Nyoman Tingkat, alumni Universitas Udayana, sejak S-0, S-1, S-2, S-3.
Sementara itu, Prof. Dr. I Wayan Simpen, M.Hum., selaku pendamping dalam kegiatan pengabdian masyarakat itu menyampaikan terima kasih atas kerja sama baik SMAN 2 Kuta Selatan, Bali dengan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana.
“Ini untuk kedua kalinya kami bertandang ke SMAN 2 Kuta Selatan. Semoga kehadiran kami bermanfaat bagi tumbuhnya budaya literasi yang sudah tumbuh di sekolah ini”, kata Prof. Simpen sambil memuji capaian SMAN 2 Kuta Selatan dalam usia 2 tahun sudah terakreditasi A (93) dengan sebutan Unggul.
Kegiatan pengabdian masyarakat dari Program Sastra Indonesia FIB Unud itu dibagi dalam dua kelas, masing-masing Kelas Puisi dan Kelas Pewara. Menurut Dr. I Wayan Sudewa, M.Hum. yang membawakan materi puisi, pelatihan berlangsung seru dan hangat.
“Peserta sangat antusias mengikuti materi dengan diskusi ringan. Hasil puisi cukup baik dan menarik. Puisi mereka menjadi dokumen sekaligus bahan ajar”, kata Sudewa yang jebolan Doktor Linguistik Udayana.
Sementara itu, di kelas Pewara (MC) tidak kalah serunya. Materi praktis yang dibawakan oleh I Gusti Ngurah Mayun Susandhika, S.S., M.Hum. berhasil menghipnotis peserta untuk membangun kepercayaan diri.
“Seorang pewara seyogyanya mampu mengantarkan acara yang resmi bersifat protokoler walaupun tidak banyak improvisasi, kesan yang dicitrakan elegan dan humanis”, kata Ngurah Mayun sambil melatih secara langsung sejumlah siswa praktik menjadi pewara.
Baca Juga: VOB Harumkan Daerah dan Indonesia ke Dunia Internasional lewat VOB 2nd European Tour Fight Dream Believe 2022
Komang Putri salah seorang peserta kelas pewara merasa bersyukur ikut pelatihan ini. “Saya dapat pengalaman berharga sesuai dengan bakat. Semoga acara ini bisa dilaksanakan secara berkala dan melibatkan peserta lebih banyak. Acara seru langsung dari ahlinya”, kata Putri siswa kelas X.8 yang baru 2 minggu menjadi siswa SMAN 2 Kuta Selatan.
Acara pelatihan Pelatihan Pewara dan Penulisan Puisi di SMAN 2 Kuta Selatan, Bali dihadiri sejumlah dosen dan guru besar Sastra Indonesia Unud, antara lain Prof. Dr. I Nyoman Suparwa, M.Hum., dan Prof. Dr. I Wayan Simpen, M.Hum. Hadir pula sejumlah mahasiswa yang memfasilitasi kegiatan ini. Acara diakhiri dengan berfoto bersama. Salam dan Bahagia.
