GORAJUARA - Kesulian perusahaan mencari lulusan siap kerja, menjadi tantangan bagi kampus. Mas Menteri Nadim Anwar Makarim menjawab dengan Program Praktisi Mengajar.
Mas Menteri mengatakan metode menguji mahasiswa dengan tes sudah terlalu jenuh. Mahasiswa butuh pengalaman belajar langsung mengenal masalah dilapangan.
Program Paraktisi Mengajar menjadi sebuah inovasi program untuk melahirkan lulusan-lulusan kampus yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
Baca Juga: Program Praktisi Mengajar, Mantap Kampus Siap Siap Kolaborasi...
Jadi programnya bukan hanya mahasiswa yang keluar kampus, sekarang sebaliknya praktisi pun diberi kesempatan masuk kampus.
Mas Menteri mengatakan dengan program Praktisi Mengajar kampus tidak akan lagi kaku. Para mahasiswa akan diberi pengalaman berbeda.
Mahasiswa bisa berkesempatan belajar dengan profesional-profesional yang sudah menguasai lapangan. Dengan demikian mahasiswa bisa mengenal permasalahan di lapangan sejak dari kampus.
Baca Juga: Darurat Pendidikan Dasar, AKSI Mendorong Segera Isi Kekosongan Kepala Sekolah Dasar
Toto Suharya Sekjen DPP AKSI, Program Praktisi Mengajar menginspirasi pola pengajaran di SMA/SMK. Untuk mempersiapkan siswa SMA/SMK yang siap kerja, perogram serupa bisa diterapkan.
Keluhan sama terjadi di lulusan SMA/SMK yang minat bekerja belum sepenuhnya menenuhi harapan para pengusaha. Kampuan komunikasi, kerjasama dalam tim perlu terus diajarkan.
Di kurikulum Merdek Belajar, siswa SMA diberi pembelajaran proyek Profil Pelajar Pancasila. Pembelajaran proyek ini salah satunya bisa melibatkan praktisi.
Dengan demikian siswa SMA pun selain dipersiapkan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, juga siap bekerja bagi yang berminat. Mereka sudah diberi pengalaman problem solving sejak di sekolah.***