Meneladani Nabi Muhammad Sebagai Pemimpin Lemah Lembut

photo author
- Rabu, 1 Juni 2022 | 11:34 WIB
Mengajari Dengan Lemah Lembut Melahirkan Pemimpin Lemah Lembut (GoraJuara.com/photo Mote Oo Education Pixabay)
Mengajari Dengan Lemah Lembut Melahirkan Pemimpin Lemah Lembut (GoraJuara.com/photo Mote Oo Education Pixabay)

GORAJUARA - Viral marah-marah seorang pemimpin menjadi tontonan di media sosial. Kemarahan para pemimpin dapat dipahami, begitu sulitnya mengendalikan orang.

Ketika visi dan misi para pemimpin tidak bisa diimplementasikan, kekesalan dan kemarahan memang kadang memuncak. Namun bagaimana sikap dari seorang teladan Nabi Muhammad.

Nabi Muhammad diakui sebagai pemimpin berpengaruh nomor satu di dunia. Nabi Muhammad bukan saja sebagai pemimpin agama, tetapi beliau juga sebagai pemimpin dalam kehidupan bernegara.

Baca Juga: Butuh Satu Data Untuk Bantu Anak Anak disabilitas, 50% Lulusan SD

Sebagai pemimpin, Nabi Muhammad dikenal memiliki pribadi yang santun. Kesabarannya sangat tinggi, berlipat-lipat kualitas sabarnya. 

Mengapa Nabi Muhammad bisa santun dan memiliki kesabaran? Al Quran menjadi cara berpikir, cara berucap, dan cara bertindak. 

Mengubah keadaan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu keras dan lembut. Dua cara ini sama-sama dapat menghasilkan perubahan.

Baca Juga: Hore...Anak Disabilitas Bisa Masuk Perguruan Tinggi dan Bekerja

Cara keras dapat mengubah keadaan dalam waktu singkat, namun efek yang membekas bisa jadi dendam dan kebencian. Perang adalah cara keras untuk memaksa orang berubah.

Kekuatan mengubah sebenarnya ada dalam cara-cara lembut. Cara-cara lembut untuk mengubah lebih dahsyat.

Dua kekuatan untuk mengubah digambarkan oleh Hawkins (2018) menjadi force dan power. Force itu kekuatan destruktif dan power kekuatan konstruktif.

Baca Juga: Bukan Pendekatan Kasihan, Perlu Ada Kerjasama Untuk Sosialisasi Hak-Hak Murid Disabilitas

Murid-murid dalam kurikulum merdeka diajarkan untuk berpikir konstruktif agar mereka menjadi power perubahan. Pemimpin-pemimpin konstruktif cenderung membawa kedamaian dan kesejahteraan.

Nabi Muhammad adalah pemimpin konstruktif. Sejarah mencatat perjuangan-perjuangannya dilakukan secara konstruktif dengan pendekatan lemah lembut. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Master Toto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Membaca SE Mendikdasmen Nomor 14 Tahun 2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:24 WIB