GORAJUARA - Darma Wanita Persatuan (DWP) KCD Pendidikan Wilayah VII Provinsi Jawa Barat melakukan halal bihalal untuk menyambung tali silaturahmi seluruh istri di lingkungan dinas pendidikan (19/05/2022).
Dihadiri ketua DWP Disdik Provinsi Jawa Barat, ibu Hj. L. Erlita Widiasih Supiandi, didampingi Ketua DWP KCD Pendidikan Wilayah VII ibu Dewi Firman Oktora.
Dunia pendidikan sesungguhnya dunia kaum perempuan. Setiap anak akan lebih dekat dengan ibunya. Hal ini tidak terbantahkan karena sembilan bulan ada dalam kandungan ibu.
Baca Juga: Apa Bedanya Guru Zaman Kolonial Belanda dengan Guru Abad 21
Demikian juga seorang pemimpin berhasil pasti hasil didikan ibunya. Hal ini juga tidak terbantahkan karena sehebat apapun pemimpin sembilan bulan diasuh dan dihidupi dalam perut ibunya.
Memuliakan kaum perempuan dijelaskan dalam hadis, diberikan tiga kali lipat pada kaum perempuan dan satu kali lipat pada kaum laki-laki.
Seorang laki-laki mulia berarti mereka yang memuliakan kaum perempuan. Kesetaraan bukan menyamakan antara laki-laki dengan perempuan, tapi memuliakan kaum perempuan sebagai sosok yang paling berharga.
Baca Juga: Ruh PPDB 2022, Menyerap Seluruh Warga Negara Akses Dunia Pendidikan
Peran kaum ibu dalam dunia pendidikan sangat dibutuhkan. Melalui kegiatan-kegiatan silaturahmi para istri di lingkungan dinas pendidikan dapat memberi sumbangsih untuk keberhasilan cita-cita pendidikan.
Silaturahmi sendiri sebagai bagian paling dasar untuk menyatukan hubungan kekeluargaan. Ikatan kekeluargaan dinas pendidikan melalui kegiatan para istri semoga dapat membantu kinerja dunia pendidikan.
Silatuhami sendiri bagian dari ibadah karena diajarkan dalam agama. Allah menjamin rezeki dan kesejahteraan bagi mereka yang rajin menyambung tali silaturahmi.
Baca Juga: Refleksi Program Shalat Dhuha 12 Rakaat, Dhuha Menjadi Pengalaman Rasa Para Wanita
Selama berada dalam kegiatan yang dilandasi nilai-nilai agama, Allah berkehendak menjaga kehidupan sejahtera bagi yang melaksanakannya.
Ustad Komarudin Cholil mengatakan, halal bihalal adalah membebaskan hati dan pikiran dari kebencian dan kedengkian yang kadang tersimpan di hati.
