Museum Sekolah SMA Negeri 1 Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya Sebagai Media Pembelajaran Bagi Siswa

photo author
- Sabtu, 16 April 2022 | 06:24 WIB
Kepala KCD Wilayah XII Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dr. Abur Mustikawanto, M.Ed., bersama Kepala SMA Negeri 1 Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya, Dr. Hj. Lely Qodar, M.Pd.,   dalam acara penyerahan penghargaan sertifikat dan plakat ‘Sekolah Praktik Baik Favorit Jawa Barat tahun 2021’. (Foto: Gorajuara.com/ist)
Kepala KCD Wilayah XII Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dr. Abur Mustikawanto, M.Ed., bersama Kepala SMA Negeri 1 Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya, Dr. Hj. Lely Qodar, M.Pd., dalam acara penyerahan penghargaan sertifikat dan plakat ‘Sekolah Praktik Baik Favorit Jawa Barat tahun 2021’. (Foto: Gorajuara.com/ist)

Namun juga harus disadari, keberadaan Museum Sekolah hanyalah sebagai alat untuk memahamkan, sehingga perlu peng-update-an koleksi museum.

Baca Juga: ‘Go Green’, Program Unggulan SMAN 1 Cipatat dalam Menciptakan Lingkungan Sekolah Hijau, Bersih dan Asri

Dalam prosesnya, belajar di Museum Sekolah dapat memungkinkan terjadinya komunikasi yang aktif antara guru dengan siswa. Selain itu, berbagai diskusi, sesi pertanyaan, serta tanya jawab dapat dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran di Museum Sekolah.

Pada akhirnya para siswa  mampu menghayati, memahami, serta merespon materi pelajaran yang sedang diajarkan oleh guru menjadi lebih baik lagi.

Dengan demikian, komunikasi dan interaksi yang terjalin di Museum Sekolah pada saat pembelajaran, secara tidak langsung akan memberikan kontribusi dan berdampak positif pada pembentukan karakter siswa.

Baca Juga: Perbedaan CV ATS Friendly dan CV Kreatif, Pelamar kerja jangan Sampai Salah Buat

Berpijak dari paparan di atas, kehadiran Museum Sekolah  SMA Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya yang digagas oleh Dr. Hj. Lely Qodar, M.Pd., selaku Kepala SMAN 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya beserta tim,  pada awalnya merupakan pengewajantahan kebutuhan manusia agar tetap hidup.

Tentu di dalamnya tersirat adanya upaya perjuangan manusia untuk mencari, menemukan dan mengasilkan karya yang berguna bagi pemenuhan kebutuhan estetis dan edukasi civitas akademika SMA Negeri 1 Jatiwaras dan masyarakat sekitar.

Museum Sekolah SMA Negeri 1 Jatiwaras, menurut Lely, bukanlah sebuah benda mati, melainkan sebuah kerja, upaya strategis, dan sebuah perjuangan.

Baca Juga: SMA Negeri 25 Bandung Sukses Kampanyekan Penyelamatan Iklim Global dan Budaya Lokal dalam Gelar Padungdung

"Pengejawantahan dari kebutuhan manusia yang di dalamnya tidak hanya  terikat pada norma, adat istiadat, tradisi, kaidah dan benda-benda yang bernilai kultural saja," katanya.

Tetapi di dalam Museum Sekolah SMA Negeri 1 Jatiwaras, jelasnya, dibutuhkan proses penerimaan, penerusan, penilaian, bahkan reform terhadap berbagai hal yang telah ada menjadi sesuatu yang lebih baru.

"Bermakna bagi kehidupan manusia, khususnya civitas akademika SMA Negeri 1 Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya,” tambah Lely.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rusyandi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Sisi Lain dari Pencipta Lagu Syukur

Rabu, 17 Agustus 2022 | 23:00 WIB

Kisah Inspiratif Joyana, Anak Yatim Berprestasi

Kamis, 2 Juni 2022 | 19:39 WIB

Profil Bupati Bogor Ade Yasin yang Kena OTT KPK

Rabu, 27 April 2022 | 20:51 WIB