GORAJUARA - Berdasarkan hasil survey pada siswa SMAN 15 Bandung kelas XII, diperoleh data 83% minat siswa melanjutkan ke perguruan tinggi. Sedangkan 17% minat siswa terjun ke dunia kerja.
Idealnya siswa SMA dipersiapkan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Namun faktanya, tidak semua siswa SMA berminat melanjutkan ke perguruan tinggi.
Baca Juga: Kegundahan Mas Menteri untuk Pendidikan
Di sekolah-sekolah daerah, data statistik minat siswa melanjutkan bisa berbanding terbalik. Minat siswa melanjutkan bisa di angka 20%, sedangkan siswa minat ke dunia kerja 80%.
Fenomena siswa SMA minat bekerja hampir di setiap sekolah terjadi. Antara sekolah di kota dan desa hanya beda prosentase saja.
Baca Juga: Nasib Guru Jika Tidak Jadi Guru Penggerak
Realitas inilah yang menuntut SMAN 15 Kota Bandung berpikir Kreatif dan Inovatif mengembangkan program. Bagaimanapun siswa yang minat pada dunia kerja sekalipun dari SMA harus diberi keterampilan kerja
Program Kreatif ini senada dengan program merdeka belajar. Program di sekolah harus fleksibel untuk memberikan layanan terbaik pada peserta didik.
Baca Juga: Kabar Gembira, Semua Guru Bisa Jadi Kepala Sekolah, Tanpa Label Guru Penggerak
Jika program di SMA kaku, hanya mempersiapkan siswa melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi, maka ada siswa yang minatnya tidak difasilitasi dan dikembangkan.
Siswa SMA yang minat kerja di sekolah perkotaan mungkin prosentasenya kecil. Di sekolah-sekolah pedesaan prosentase siswa SMA minat kerja jauh lebih besar.
Baca Juga: Belajar Berbasis Otak dari Prof Nana Supriatna, Guru Besar Pembelajar Abad 21
Jika siswa SMA yang berminat kerja tidak difasilitasi dengan program-program kreatif, bisa jadi lulusan SMA akan jadi penyumbang angka pengangguran. Kursus-kursus singkat bisa jadi alternatif.
Bekerja sama dengan lembaga-lembaga kursus dan pelatihan, bisa jadi solusi untuk memberi bekal ketermapilan kerja pada lulusan SMA yang berminat kerja.