Bahkan, sekolah-sekolah terbaik diukur dari jumlah penulis dari warga sekolah, mulai dari kepala sekolah, guru-guru, dan siswa. Budaya menulis adalah ciri dari budaya manusia yang sudah berperadaban.
Jumlah karya tulis yang dihasilkan dari suatu sekolah menentukan seberapa berkualitas suatu sekolah. Sebagaimana jumlah produk karya tulis suatu negara berbanding lurus dengan tingkat kemajuan dan kesejahteraan sebuah bangsa. Amerika Serikat, China, Inggris, Jerman, Jepang, sebagai negara super power ditandai dengan jumlah karya tulis yang dihasilkan.
China dan India sebagai negara Asia, kini dapat bersaing dengan negara Barat dengan menguasai pengembangan teknologi informasi karena jumlah karya tulis yang mereka miliki.
Siapapun kepala dinasnya, langkah awal yang harus dilanjutkan dari tahun ke tahun adalah mengawal budaya menulis agar benar-benar menjadi budaya dasar di setiap sekolah sejak pendidikan usia dini. Semoga ini menjadi inspirasi bagi seluruh stake holder pendidikan.