GORAJUARA – Baru-baru ini, Rachel Vennya kembali mendapat sorotan netizen usai mengunggah video deep talk bersama Xabiru yang membahas tentang hubungannya dengan mantan suami, Niko al-Hakim.
Diketahui, Rachel Vennya dan Niko al-Hakim telah bercerai pada tahun 2021 silam.
Perceraian itu rupanya tak hanya berdampak pada orang tua namun juga Xabiru sebagai anak.
Xabiru merasa kehilangan sosok ayah dan meminta agar kedua orang tuanya tetap tinggal bersama.
Bahkan, putra Rachel Vennya pun menyatakan bahwa dirinya tak bahagia karena harus bolak-balik untuk bertemu salah satu orang tuanya.
Baca Juga: Apa Itu Strict Parents? Simak Ciri-ciri, Tanda dan Dampak Pada Anak, Salah Satunya Merusak Mental
Berkaca pada permasalahan tersebut, psikolog Anastasia Satriyo selaku founder @relasidiri memberikan penjelasan terkait perceraian orang tua dari kacamata anak.
Umumnya, cara pikir anak-anak terbatas atau konkret. Hanya sebatas apa yang mereka lihat, dengar dan rasakan.
Apapun isu permasalahan pernikahan orang tua, jika tidak pernah diberi penjelasan maka anak bisa mengalami shock hingga menyalahkan diri sendiri atas perpisahan orang tuanya.
Meskipun berat, anak lebih baik mengetahui situasi pernikahan orang tuanya secara langsung dari ayah dan ibunya.
Baca Juga: Toxic Parents Itu Tidak Ada, yang Ada Hanya Toxic Parenting
Menurut Anastasia, rutinitas yang berubah adalah hal yang terberat bagi seorang anak broken home.
Jadi, anak-anak sangat membutuhkan kepastian rutinitas.
“Berubah rutinitas buat anak tuh (sama seperti) back to zero. Jadi, ketemu sama orang tuanya pun harus dibikin rutinitas yang masuk akal buat kedua belah pihak,” terang Anastasia Satriyo dikutip oleh Gorajuara.com dari kanal YouTube Parentalk pada 18 Desember 2022.