GORAJUARA - Kodrat keadaan merupakan bagian dari dasar pendidikan murid. Kodrat terdiri dari dua yaitu kodrat alam dan zaman.
Kodrat alam berkaitan dengan sifat dan bentuk lingkungan. Alam kota merupakan bagian masyarakat kota. Pembelajaran mendekatkan murid dengan kodrat alamnya.
Guru jangan memberi pengajaran di luar kontek hidup murid. Anak Petani Karet diberi pelajaran tentang menangkap ikan di laut. Hal ini kurang relevan.
Baca Juga: Kabar Gembira dari Cabang Dinas Wilayah VII - Pendidikan adalah Kabar Baik
Guru harus mengajar secara kontekstual dengan menjadikan lingkungan dan manfaatkan media yang berkaitan dengan kontek hidup murid. Misal; materi melestarikan alam di kota dengan memelihara sungai dari pencemaran sampah yang banyak terjadi di kota-kota.
Kodrat zaman berhubungan dengan isi dan irama pendidikan yang bergerak dinamis. Muatan pendidikan dan cara belajar abad 20 berbeda dengan zaman sekarang.
Perubahan zaman merupakan keniscayaan. Kemajuan teknologi membuat cara belajar dan interaksi murid berubah.
Baca Juga: Mitos dan Takhayul Dalam Dunia Pendidikan.
Jika pendidik tidak siapkan murid-murid dengan kodrat zaman, mereka tidak akan bisa hidup beradafatsi dengan zaman. Cara mengajar ceramah tidak sesuai dengan cara hidup abad 21.
Pendidik harus mengajarkan cara-cara hidup sesuai dengan keadaan zaman. Di era informasi yang harus diajarkan adalah cara memilih, menganalisis, dan mengintegrasi informasi.
Pengaruh-pengaruh dari luar tetap harus dipilih, disesuaikan dengan budaya Indonesia. Pendidik tidak melarang murid mengakses informasi secara langsung dari luar.
Baca Juga: Sepatu Guru; Dapat Jadi Pelajaran Untuk Siswa
Mengajari cara murid merespon pengaruh dari luar menjadi fokus pendidik. Murid bisa mendapatkan informasi dari mana saja. Murid harus dibantu cara menerima dan merespon informasi.
Kearifan lokal yang diajarkan secara rasional dapat membantu murid dalam merespon informasi. Prinsip perubahan disikapi dengan asas Trikon, kontinyu, konvergensi, konsentris.