Baca Juga: Seperti Apa Sosok Almarhum Mang Oded di Mata Mereka. Baru Tahu, Terharu dan Ingin Nangis Rasanya
“Adil dalam artian semua yang terkait dengan pendidikan ini harus mendapat perlakuan yang sama, dan merata dalam artian dalam kondisi apapun mereka juga mendapatkan sentuhan dan layanan yang tidak berbeda. Mau tempatnya jauh di pelosok atau pun dekat di kota, semuanya mendapat perlakuan yang sama,” tegasnya.
Dalam penerapan strategi komplementer 7 metode pembelajaran ini, menurut Agus yang dilantik menjadi Kadisdik Kabupaten Sumedang pada tahun 2019 lalu, posisi guru pada dasarnya berada pada kondisi out the box.
“Jadi sudah berada pada kondisi di luar kelaziman yang selama ini rutin mereka lakukan. Ada banyak hal yang berubah saat pandemi Covid-19 melanda, seperti tidak ada pembelajaran tatap muka yang diganti dengan pembelajaran online, serta kondisi-kondisi lainnya yang memang membuat para guru berada di level out the box,” ujar Agus.
Baca Juga: Ini 5 Tempat Wisata di Kota Bandung yang Dibuka Saat Nataru, Simak Apa Saja
Baca Juga: Aktris Tissa Biani Berikan Dukungan Moral kepada Rizky Nazar, Semangat Kak Iky, Yok Bangkit
Sebab itu, lanjut Agus, dengan adanya strategi komplementer 7 metode pembelajaran yang diinisiasinya tersebut, setidaknya ada sejumlah solusi yang mampu mengatasi kesenjangan yang terjadi di sektor kependidikan.
“Insya Allah sarana kependidikan dalam hal ini sekolah, tenaga kependidikan dalam hal ini guru, peserta kependidikan dalam hal ini siswa, serta pendukung kependidikan (orang tua dan lingkungan), terbantu dengan adanya strategi komplementer 7 metode pembelajaran ini,” pungkas Kadisdik Sumedang ini.***