edukasi

Esensi Kurikulum Merdeka, Tugas Guru Membantu Anak Kembangkan Bakatnya

Selasa, 22 Februari 2022 | 17:49 WIB
Kurikulum Merdeka kembangkan bakat siswa (Foto: Gorajuara.com)

GORAJUARA - Kurikulum Merdeka merupakan jawaban atas krisis pembelajaran atau Learning loss dan meningkatnya kesenjangan pendidikan, akibat pandemi Covid - 19.

Diluncurkannya Kurikulum Merdeka oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), juga untuk menciptakan ruang bagi setiap individu untuk tumbuh dan berkembang sesuai fitrah keunikannya masing-masing.

Baca Juga: Namanya Viral karena Suaminya Diduga Selingkuh dengan Baby Sitter, Mawar AFI Akhirnya Buka Suara

Menurut Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran (Kapuskurjar), Zulfikri Anas, esensi Kurikulum Merdeka dirancang agar bakat siswa bisa berkembang.

"Setiap manusia tidak ada produk gagal dari Tuhan, dan setiap manusia punya keistimewaan dan punya ruang masing-masing yang disediakan secara fitrah," Anas.

Baca Juga: Mantan Suami Mawar AFI Buka Suara, Steno Ricardo: Saya Tidak Pernah Melakukan Perselingkuhan

"Tugas kita adalah membantu anak menemukan ruang yang sudah disediakan dalam kehidupan. Sehingga tidak ada anak yang tidak punya tempat dalam kehidupan,” lanjut Anas dikutip dari laman Kemendikbudristek, Selasa 22 Februari 2022.

Sebelum kurikulum ini diluncurkan, jelas Anas, para guru jika mendengar kata kurikulum yang terlintas adalah administrasi rumit, bertele-tele, belenggu, dan seolah-olah tidak ada alternatif.

Baca Juga: Mawar AFI Sibuk Liburan, Warganet Temukan Foto Wajah dan akun Instagram Mantan Baby Sitternya

"Seolah semua anak dapat materi sama dengan cara sama, pengalaman belajar dan sumber belajar yang sama, penilaian yang sama, dan itu sehingga mungkin hanya mengakomodasi sebagian kecil anak yang cocok dengan cara seperti itu,” katanya.

Padahal kurikulum, tandas Anas, adalah sebuah proses, iklim, suasana, budaya belajar yang memanusiakan manusia. Kita harus lihat kurikulum dari situ. Sehingga, tidak hanya kemampuan (skill) atau pengetahuan siswa saja yang dikedepankan oleh guru.

Baca Juga: Waspada, Fenomena Hujan Es Bakal Terjadi Pada Maret Hingga April 2022

"Mari para guru kita bergerak bersama menyentuh hati peserta didik kita. Oleh karena itu, dalam Kurikulum Merdeka, guru diberi kebebasan untuk memilih format, pengalaman, dan materi esensial yang cocok untuk mencapai tujuan pembelajaran," tuturnya.

Menurut Anas, jadi dulu orang bilang biasanya ganti menteri ganti kurikulum, tapi sekarang ganti anak ganti kurikulum. Jadi semua anak punya kurikulum sendiri-sendiri sebetulnya,” beber Anas.***

Tags

Terkini

Membaca SE Mendikdasmen Nomor 14 Tahun 2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:24 WIB