edukasi

Visi Utama Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia Wujudkan Generasi Emas Indonesia Cerdas, Berkarakter dan Bermutu

Kamis, 18 Desember 2025 | 19:03 WIB
Ketua 4 Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia (AKSI), Dr. Drs. I. Nyoman Tingkat, M.Hum., (Foto: Dok. pribadi Dr. Drs. I. Nyoman Tingkat, M.Hum.,)

GORAJUARA - Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia (AKSI) memiliki visi utama untuk memimpin transformasi pendidikan dengan fokus pada pengembangan kepala sekolah yang profesional, berintegritas, dan inspiratif.

Tujuan akhirnya adalah untuk mewujudkan "Generasi Emas" Indonesia yang cerdas, berkarakter, dan bermutu.

Visi ini menyoroti peran sentral kepala sekolah tidak hanya sebagai manajer, tetapi juga sebagai pemimpin visioner yang dapat membawa perubahan positif di ekosistem sekolah secara keseluruhan.

Baca Juga: Gelar RUPSLB, BRI Rombak Jajaran Direksi dan Komisaris Jelang Akhir Tahun 2025, Berikut Daftarnya

Sedangkan program yang diusung berfokus pada peningkatan lima kompetensi utama kepala sekolah melalui berbagai saluran sesuai dengan Permendikdasmen Nomor 7 Tahun 2025.

Menurut Ketua 4 Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia (AKSI), Dr. Drs. I. Nyoman Tingkat, M.Hum., kelima Kompetensi itu adalah kompetensi kepribadian, manajerial, supervisi, kewirausahaan, dan sosial.

Dijelaskan Nyoman, peran AKSI sebagai katalisator dalam menghubungkan, melancarkan tugas kepala sekolah, dan mendorong pembelajaran sepanjang hayat sangatlah penting.

Baca Juga: Sinetron Terbelenggu Rindu RCTI Malam, Mau Ditambah Romansa Remajanya, Dewasa dan Muda, Makin Gemes Jadinya...

“AKSI menjalankan fungsi-fungsi ini melalui beberapa cara utama, yakni menghubungkan dan Melancarkan Tugas Kepala Sekolah, dan beradaptasi dengan Perubahan melalui belajar sepanjang hayat,” kata Nyoman dikutip Gorajuara.com dari Majalah “Sekolah JUARA” pada Kamis, 18 Desember 2025.

Program pendidikan disebut sukses, tandasnya, apabila mampu menyeimbangkan tuntutan standar nasional dengan kekayaan kearifan lokal, menciptakan lulusan yang kompeten secara global, namun tetap berakar kuat pada budaya bangsanya.

“Konektivitas program sesuai dengan regulasi memanfaatkan kearifan lokal di masing-masing daerah sehingga kehadiran sekolah memuliakan khasanah budaya lokal,” kata Nyoman yang juga sebagai Kepala SMA Negeri 2 Kuta Selatan, Bali.

Baca Juga: Arman Wosi Minta Maaf Usai Cabut Gugatan Cerai terhadap Della Puspita: Mudah-mudahan Hari Ini...

Strategi yang sangat relevan dan efektif untuk meningkatkan kompetensi kepala sekolah di era digital, sejalan dengan pendekatan kolaboratif AKSI, tandas Nyoman, melaksanakan pertemuan baik daring maupun luring secara berkala seperti yang selama ini dilakukan oleh AKSI berkolaborasi dengan Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia (APSI).

“Melalui pendekatan terstruktur ini, diharapkan kepala sekolah di Indonesia dapat menjadi pemimpin pembelajaran yang adaptif dan siap menghadapi tantangan pendidikan di Abad ke-21,” tuturnya.

Halaman:

Tags

Terkini

Membaca SE Mendikdasmen Nomor 14 Tahun 2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:24 WIB