edukasi

Melalui Organisasi AKSI, Kepala Sekolah Harus Mampu Membawa Pendidikan Indonesia ke Arah Lebih Baik

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:18 WIB
Ketua 4 Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia (AKSI), Dr. Husnul Chotimah, M.Pd., (Foto: Dok. pribadi Dr. Husnul Chotimah, M.Pd.,)

GORAJUARA - Visi Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia (AKSI) periode 2025-2029 adalah memimpin transformasi pendidikan melalui kepala sekolah yang profesional, berintegritas dan inspiratif.

Berdasarkan visi tersebut, program kerja yang diusung AKSI dirancang selaras juga dengan misi yang sudah menjadi surat keputusan tentang penetapan visi dan misi AKSI masa bakti 2025-2029.

“Setiap program kerja yang dirancang akan menjadi langkah nyata untuk mewujudkan kepala sekolah sebagai pemimpin transformasional yang mampu membawa pendidikan di Indonesia ke arah yang lebih baik,” kata Ketua 4 Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia (AKSI), Dr. Husnul Chotimah, M.Pd., dikutip Gorajuara.com dari Majalah “Sekolah JUARA” pada Kamis, 18 Desember 2025.

Baca Juga: Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia Diharapkan Bisa Menjadi Organisasi Modern dan Penggerak Perubahan

AKSI yang merupakan organisasi profesi memiliki peran strategis sebagai perantara penting dalam sistem pendidikan. Oleh sebab itu, AKSI harus mampu memposisikan diri sebagai jembatan penghubung antara kondisi lapangan dan harapan pemerintah.

“AKSI tentu harus proaktif memberikan masukan dan saran kepada pemerintah terkait peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia di semua jenjang sekolah,” tutur Husnul yang juga sebagai Kepala SMA Negeri Taruna Nala, Provinsi Jawa Timur.

AKSI memposisikan diri sebagai organisasi profesional yang berfungsi sebagai penghubung krusial antara realitas implementasi kebijakan pendidikan di tingkat sekolah (kondisi lapangan) dengan visi dan tujuan makro pemerintah (harapan pemerintah).

Baca Juga: TERBARU! Arman Wosi Umumkan Sudah Cabut Gugatan Cerai terhadap Della Puspita: Buku Nikah Masih Ada di Rumah

Menurut Husnul, program kerja yang disusun tentu hasil dari buah pikir seluruh kepala sekolah dari Sabang sampai Merauke. Program kerja tidak dihasilkan hanya dari pemikiran ketua umum atau ketua DPP saja, tentu sebelum menghasilkan program kerja, sudah menerima masukkan dan aspirasi dari seluruh anggota, sehingga program kerja yang direncanakan menjadi relevan dengan kebutuhan riil dan aspirasi kepala sekolah.

Program kerja yang akan direncanakan dan dilaksanakan, tambah Husnul, tentu harus sesuai dengan visi dan misi AKSI. “Spesifik mendesiminasikan dan mensosialisasikan kegiatan open class saat guru mengajar. Memberi kesempatan kepada siapapun untuk hadir secara luring atau daring untuk menjadi observer,” ujarnya.

Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia akan memfasilitasi kesempatan bagi para kepala sekolah untuk mengikuti pelatihan, lokakarya, atau seminar yang berkualitas dan terjangkau melalui pendekatan kemitraan strategis.

Baca Juga: Membaca SE Mendikdasmen Nomor 14 Tahun 2025

“AKSI akan terus menjalin kemitraan dengan pemerintah dan juga berbagai kampus yang ada di Indonesia, untuk terlibat/berpartisipasi dalam kegiatan peningkatan mutu guru dalam berbagai forum ilmiah,” imbuhnya.

Ditanya mengenai upaya mendorong kepala sekolah agar terus mengembangkan diri dan beradaptasi dengan metode pengajaran inovatif? Husnul menyebutkan, melibatkan kepala sekolah dalam forum ilmiah sebagai nara sumber ataupun peserta, sehingga praktik baik mereka bisa diketahui oleh sesama teman kepala sekolah, bisa saling sharing.

Halaman:

Tags

Terkini

Membaca SE Mendikdasmen Nomor 14 Tahun 2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:24 WIB