GORAJUARA - Revitalisasi WC sekolah bisa selesai dalam jangka waktu bulanan. Namun menjaga toilet tetap bersih membutuhkan waktu bertahun-tahun dan berkelanjutan.
Proses perbaikan belum selesai tangan jahil sudah mulai melakukan vandalisme. Menjaga kebersihan wc tidak cukup dengan petugas kebersihan semua harus jadi petugas kebersihan.
Indonesia masih mempunyai permasalahan dalam kebersihan lingkungan, namun tidak separah India. Permasalahan yang ada di sekolah-sekolah yang seharusnya mengutamakan pendidikan hidup bersih.
Baca Juga: Sekolah Tidak Boleh Sembarangan Berikan Informasi... Pahami Prosedur Permintaan Informasi Publik....
Pendidikan mulai dari TK, SD, SMP, SMA, SMK, dan SLB, sebelum masuk sekolah, sebelum masuk kelas, sebelum pulang sekolah, harus mempraktekkan pola hidup bersih.
Ketidakpedulian guru pada kebersihan kelas dan lingkungan sekolah jadi sebab murid-murid tidak peduli lingkungan. Kepedulian guru pada lingkungan menjadi sangat penting.
Dari hasil pengawasan pembelajaran, diperlukan adanya kesepakatan bersama antar guru-guru ketika melaksanakan proses pembelajaran. Guru harus sadar lingkungan dan hidup sehat.
Baca Juga: Murid-Murid Melihat Malas Shalat Dhuha... Ternyata Ini Penyebabnya...
Sebelum masuk kelas, guru harus memeriksa tong sampah, apakah sudah dipilah atau belum. Semua guru harus sadar melakukan prosedur itu, selanjutnya murid diajak milah sampah.
Guru juga harus mengajak murid-murid untuk memiliki rasa tanggung jawab pada kebersihan lingkungan. Ajakan harus dilakukan berulang-ulang sampai 10.000 kali.
Guru harus memungsikan Ketua Murid (KM) di kelas sebagai pemimpin yang bertanggung jawab. Berikan kepercayaan penuh kepada KM untuk menjaga tempat sampah, kelas tetap bersih.
Baca Juga: SMAN 15 Bandung Peringati Hari Guru dan Workshop Penguatan Pembelajaran Mendalam...
Pekerjaan guru ini sepele tetapi jika tidak dilakukan secara berkelanjutan maka antara murid sekolah dan tidak sekolah hasilnya sama yaitu jorok dan tidak bisa membuang sampah.
Hal ironis terjadi saat ini, ketika nilai raport angka 90 hingga 100, namun kemampuan intelektualnya masih rendah karena tidak bisa memilah sampah organik dan non organik.