GORAJUARA - Pada hari senin, 23 Juni 2025 lalu, SMAN 15 Bandung melakukan program berburu buku di Pasar Palasari. Program bertujuan budayakan budaya baca sambil berempati.
Seluruh siswa kelas X kurang lebih 400 siswa, berkunjung ke Pasar Palasari. Transportasi dipilih menggunakan angkot. Biaya transportasi dari sekolah.
Pasar Palasari adalah tempat penjualan buku bekas dengan harga terjangkau. Setiap anak membawa uang minimal Rp. 10.000 s.d. 50.000 menyisihkan dari uang jajan mereka.
Baca Juga: Semua Manusia Sempurna... Sayang Sekali Banyak Orang Tidak Memahaminya...
Tujuan program mengampanyekan program membaca 27 buku per tahun dan mendorong siswa-siswi untuk memiliki buku sebagai pengingat program dan memiliki buku sendiri untuk dibaca.
Menurut Dr. Toto Suharya, M.Pd, Kepala SMAN 15 Bandung, membudayakan program membaca harus dengan dorong keberanian siswa untuk membeli buku.
Dengan memiliki buku secara tidak langsung program membaca yang diadakan di sekolah bisa terekam dengan baik oleh siswa. Dari kegiatan ini berharap bisa muncul kesadaran.
Baca Juga: Siswa di Amerika Serikat Tidak Bebas Pakai Ponsel... Aturan Sangat Ketat...
Sebelumnya berangkat siswa-siswi diberi pengarahan bahwa transportasi yang digunakan adalah angkot. Tujuan menggunakan angkot adalah berbagi rezeki kepada supir angkot yang sepi penumpang.
Selain itu, tujuan membeli buku di Pasar Palasari adalah membantu pedagang buku yang sudah sepi karena tergerus oleh perubahan teknologi informasi.
Melalui kegiatan berburu buku yang Insya Allah akan diadakan setiap tahun, moga bisa membantu kembali minat baca siswa-siswi dan meningkatkan ekonomi penjual buku di Pasar Palasari.
Baca Juga: SMAN 15 Bandung Gagas Program Berburu Buku dan Berbagi Rezeki... Tetap Budayakan Baca Buku...
Program membaca buku sangat penting untuk melatih literasi dan daya kritis siswa-siswi. Di Pasar Palasari tersedia buku-buku bekas yang layak baca dengan harga terjangkau.
Sekalipun program ini tidak signifikan membantu ekonomi para supir angkot dan penjual buku di Pasar Palasari, hal penting yang muncul adalah empati dan kepedulian siswa-siswi.