GORAJUARA - Pendidikan harus menyelesaikan masalah-masalah sosial yang terjadi di masyarakat. Sungai penuh sampah, bangunan liar di atas sungai, adalah masalah sosial.
Kasus judi online, pinjol menjerat ekonomi masyarakat, balapan liar, premanisme, tawuran antar warga, adalah masalah-masalah sosial yang terjadi di masyarakat.
Salah satu tujuan pendidikan dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 adalah membentuk manusia beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia.
Baca Juga: Wow Keren...Perpusatakaan SMAN 12 Bandung Terakreditasi Nasional Predikat A...
Tujuan yang satu ini seharusnya jadi ciri khas bangsa Indonesia. Tugasnya dunia pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional yang satu ini.
Dalam rapat koordinasi dewan guru, Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd., menyampaikan motivasi kepada seluruh guru untuk melakukan transformasi.
Untuk menjawab dan menyelesaikan masalah sosial yang ada di masyarakat, guru tidak perlu menunggu SK atau surat perintah dari atasan.
Baca Juga: Pendidikan Karakter di Barak Militer... Bukti Kerja Kolaboratif Usaha Pendidikan...
Jika guru punya ide baik untuk selesaikan masalah sosial, segera lakukan dan ajarkan pada siswa-siswi. Dr. Toto mengatakan ada beberapa hal penting dalam inovasi guru harus cepat lakukan.
Pertama, masalah sampah dan kedisiplinan. Guru secara intens promosikan budaya kelola sampah sendiri. Sampah tanggung jawab pribadi harus kelola sendiri dengan tidak rugikan orang lain.
Disiplin bagian dasar dari hidup sejahtera. Tidak ada orang sukses bangun siang, datang terlambat, dan tidak taat aturan. Disiplin harus jadi bagian kriteria penilaian dilakukan semua guru.
Baca Juga: SMAN 15 Bandung Kolaborasikan MBG dengan Program Nabung Saham...
Kedua, kelola uang. Masalah masyarakat adalah kurang pandai kelola uang. Sekolah harus serius melatih kemampuan siswa kelola uang dengan mengajarkan investasi sejak dini.
Ketiga, latih kemampuan berpikir. Guru cepat berubah pengajaran tidak fokus pada materi yang harus disampaikan tetap latih kemampuan berpikir tingkat tinggi.