GORAJUARA - Dunia pendidikan respon perang dagang Amerika Serikat. Siapkan mental optimis generasi emas dengan melakukan studi kasus dengan literasi berbagai sumber terpercaya.
Pada dimensi kewarganegaraan, dunia pendidikan harus siapkan warga negara petarung, siap berjuang untuk membela ketahan ekonomi dan kedaulatan anegara.
Menurut Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd. .bBerita-berita yang disiarkan televisi cenderung membuat mental bangsa jadi budak. Berita-berita membuat mental kita seolah-olah tergantung bangsa lain.
Baca Juga: Ini Dia Jawaban ChatGpt Jika Jadi Setan... Bagaimana Cara Jauhkan Manusia dari Tuhan...
Berita ini sangat menyesatkan dan menakut-nakuti masyarakat seolah-olah nasib bangsa kita ditentukan bangsa lain. Hati-hati dengan berita karena dibalik berita ada pembuatnya.
Dunia pendidikan harus merespon setiap kejadian dengan memberi kesadaran agar hidup optimis, kreatif, dengan berlandaskan literasi dari berbagai sumber terpercaya.
Masalah adalah hal biasa. Bangsa besar yaitu bangsa yang warga negaranya siap menghadapi masalah besar. Perang dagang tidak berarti kiamat, tetapi peluang jadi bangsa mandiri.
Baca Juga: Media Sosial Adalah Ruang Kelas Besar... Berguru Pada KDM Gubernur Jawa Barat...
Berita-berita di media harus banyak menyajikan langkah-langkah strategis yang harus ditempuh agar bisa bertahan dalam situasi sulit.
Dalam situasi perang dagang internasional, siswa diajak mencari langkah-langkah strategis agar bisa bertahan dalam situasi perang dagang.
Siswa biasa diajak untuk meningkatkan ekonomi kreatif berbasis teknologi informasi. Siswa mencari peluang investasi-investasi alternatif yang aman dari pengaruh perang dagang.
Siswa juga bisa dilatih membangun kesadaran untuk kelola uang secara bijak dan produktif. Kemudian siswa diajak untuk hidup saling tolong menolong dalam situasi krisis.
Ide-ide yang ditemukan oleh siswa kemudian tuangkan dalam bentuk tulisan artikel, video singkat, untuk dipublikasikan di media sosial.