edukasi

Pendidikan Pemutus Mata Rantai Kemiskinan... Sekolah Rakyat Apakah Solusi?

Rabu, 26 Maret 2025 | 19:18 WIB
Sekolah Rakyat Solusi Pemutus Kemiskinan (GoraJuara.com/dok AKSI)

GORAJUARA - Berdasar data Kemensos, tingkat pendidikan orang tua menentukan tingkat pendidikan anak. Melihat fakta kemiskinan di masyarakat Sekolah Rakyat bisa jadi solusi.

Orang tua miskin kebanyakan bekerja sebagai petani dan kerja sektor informal. Sebagian besar  kepala rumah tangga miskin berpendidikan SD ke bawah.

Anak dari orang tua miskin memiliki kemungkinan besar tetap miskin (64,46%). Anak dari orang tua tidak miskin memiliki kemungkinan besar untuk tidak miskin (56,34).

Baca Juga: Mengapa Ilmu di Sekolah Kurang Berguna... Simak Ini Dia Penyebabnya...

Data pada tahun 2023 masih ada sekitar 33,21% putus sekolah (Susenas, 2023). Data kemendikbud (2025) sebanyak 730.703 siswa SMP tidak melanjutkan.

Lingkaran kemiskinan terletak pada tingkat pendidikan rendah. Sekolah Rakyat bisa menjadi solusi yang ditawarkan pemerintah untuk memutus mata rantai kemiskinan. 

Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd, Sekjen DPP AKSI  memberi penguatan bahwa pendidikan memiliki hubungan timbal balik dengan kemiskinan.

Baca Juga: Kisah Masa Kecil KDM Gubernur Jawa Barat... Sejak Kecil Punya Karakter Orang Sukses...

Di lapangan bisa disaksikan, orang tua kaya yang tidak menginvestasikan hartanya pada pendidikan untuk anak-anaknya, dikemudian hari berubah jatuh miskin.

Anak-anak mereka miskin tidak punya pekerjaan tetap, dan terus menggantungkan hidup pada kekayaan orang tua. Seiring waktu kualitas kehidupan orang tua menurun dan jatuh miskin.

Pendidikan memang jadi faktor pemutus rantai kemiskina, dan bisa jadi sebab orang-orang kaya jatuh miskin karena tidak berinvestasi pada pendidikan untuk anak-anaknya.

Baca Juga: KDM Gubernur Jawa Barat Ampuni Kepala Sekolah... Pendidikan Kembali Manual...

Dr. Toto mengingatkan, perlu diperhatikan dalam implementasi Sekolah Rakyat, dikelola oleh dua kementerian, sekalipun ada pembagian tugas yang berbeda, prakteknya bisa terjadi konflik. 

Model pengelolaan dua manejemen pernah terjadi dilapangan, pada akhirnya setelah proyek berakhir programnya bubar dan asetnya terlantar.*** 

Halaman:

Tags

Terkini

Membaca SE Mendikdasmen Nomor 14 Tahun 2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:24 WIB