GORAJUARA - Gubernur KDM Jawa Barat mengampuni kepala sekolah yang melakukan study tour. Di bulan Ramadhan KDM memberi kabar gembira di kepala sekolah.
Kebijakan ini diungkapkan dalam acara Jabar Istimewa Ngariung di Balai Sawala Yudistira Kabupaten Purwakarta, Jumat, 21/03/2025.
KDM menjelaskan kebijakan larangan studi wisata dalam rangka meringankan beban masyarakat. Pungutan-pungutan bagi keluarga miskin jadi jebakan masyarakat mengutang ke rentenir.
Baca Juga: Motah Incinerator Pemusnah Sampah Dari Bandung... Sekolah-Sekolah Bisa Bebas Sampah...
Study tour yang sesungguhnya adalah perjalanan Isra dan Mi'raj Nabi Muhammad. Study Tour adalah wisata ruhani yang menghasilkan sastera, novel, karya ilmiah, lukisan, dan imajinasi.
Selain itu, KDM Gubernur Jawa Barat mengingatkan pentingnya menguasai media sosial. Media sosial berbahaya jika dikuasai orang-orang tidak berkepentingan bagi negara.
Media sosial harus berisi pembelajaran untuk kepentingan pendidikan. Media sosial digunakan untuk mengendalikan masyarakat menuju masyarakat yang bertanggung jawab.
Baca Juga: KDM Gubernur Jawa Barat Ajak Kembali Baca Buku... Kata Bill Gate Buku Tidak Tergantikan...
Menyimak ini pidato-pidato KDM dalam berbagai acara, menurut Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd. Sekjen DPP AKSI, isinya selalu membawa pesan-pesan kekinian dalam pendidikan.
Di tengah gempuran perubahan informasi teknologi, KDM mengingatkan pendidikan kembali ke manusia, murid dianjurkan lagi belajar menulis di buku dan papan tulis.
Menurut Dr. Toto teknologi informasi hanya alat hidup. Alat hidup yang paling dasar dan melekat pada diri manusia adalah tangan, kaki, mata, telinga, hidung, bibir, hati, dan pikiran.
Pendidikan mendasar yang harus dilakukan adalah melatih fungsi anggota-anggota tubuh. Membaca, menulis, dan berhitung, adalah keterampilan dasar yang harus dimiliki murid.