GORAJUARA - Lo Kheng Hong orang sukses di pasar modal mengatakan, "wariskan saham wonderful copmpeny kepada anak cucu kita, jangan saham gorengan".
Saham gorengan adalah saham kinerja buruk karena perusahaanya selalu rugi. Saham wonderfull adalah warisan terbaik untuk anak cucu karena sahamnya selalu kasih untung.
Saham selalu untung jika diwariskan akan jadi sumber penghidupan bagi anak cucu. Jika Allah mewanti-wanti jangan mewariskan generasi lemah, maka wariskanlah saham untuk anak cucu.
Baca Juga: Sekda Provinsi Jawa Barat Beri Arahan 5000 Kepala Sekolah... Membangun Pendidikan Berintegritas...
Masyarakat Indonesia belum banyak mengerti tentang saham. Kadang fatwa agama membuat masyarakat malas belajar karena terlalu percaya.
Saham sering dikaitkan dengan judi padahal saham dijual di pasar dan judi di kasino. Saham konsep dasarnya jual beli dan judi tebak-tebakan.
Belia saham sama dengan beli aset dan harapan, judi beli harapan tanpa aset. Logika-logika sederhana ini kadang sulit dipahami masyarakat yang cenderung malas belajar.
Baca Juga: Menyambut Ide Ibu Menkeu Sri Mulyani... Saham Diajarkan Sejak SD Mungkinkah?
Saham seperti emas yang harganya bisa setiap tahun naik. Kelebihan saham dibanding emas, saham harganya bisa naik dan setiap tahun memberi keuntungan.
Prinsip dasar pengajaran saham di sekolah adalah nabung. Membiasakan nabung melatih mental juara. Melatih nabung saham juga melatih mental visioner untuk hidup bahagia di masa depan.
Mental ini perlu diajarkan dengan melakukan berulang-ulang pada siswa. Otak menyimpan sesuatu jika dilakukan berulang-ulang dalam memori jangka panjang.
Sesuatu yang tersimpan di otak dalam memori jangka panjang itulah karakter. Bisa dibayangkan jika lulusan sekolah punya mental juara dan visioner inilah warisan untuk anak cucu.***