GORAJUARA - Setiap manusiakadang lupa kalau dirinya hidup sebagai manusia. Manusia terdiri dari dua bahan baku yaitu sifat buruk dan baik.
"dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya),maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya," (Asy Syams, 91:7-8).
Manusia terdiri dari dua kutub antara fasik dan takwa. Dua sifat ini bergerak dinamis dan muncul dalam prilaku manusia sehari-hari.
Baca Juga: Rahasia Unta Betina Informasi Dari Al Quran...Penting Untuk Memahami Mukijizat Al Quran...
Atas itu Allah mengingatkan di dalam Al Quran. "...maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.". (Al Qamar, 53:32).
Tidak ada satu manusia pun yang bersih dari dosa. Orang-orang bertakwa kepada Allah bukan mereka yang tidak pernah melakukan dosa, tapi mereka yang selalu mohon ampun pada Allah.
Jangan mencela, jangan mencaci, jangan mengolok-ngolok, bisa jadi yang dicela, yang dicaci, yang diolok-olok, dia labih baik dari pencela.
Baca Juga: Penggunaan BOPD Berdasar Pergub No.158 Tahun 2022
Orang-orang yang suka mencela, mencaci, mengolok-ngolok, dialah orang yang prilakunya buruk, karena mencela, mencaci, mengolok-ngolok perbuatan dilarang Allah.
Hidup manusia menjaga agar sifat-sifat takwa selalu menjadi bagian prilakunya di kala sempit atau lapang, dikala sedih atau bahagia.
Sekalipun manusia berusaha keras menyucikan diri, dia takan terhindar dari perbuatan dosa. Manusia tidak boleh merasa benar, merasa suci, karena bahan baku manusia fasik dan takwa.
Baca Juga: SMAN 15 Bandung Dikunjungi Kepala Sekolah Tri In One...
Tugas manusia dalam hidupnya adalah menjadi hamba Allah, sebagai hamba yang hina, tidak punya daya dan upaya, dan selalu berusaha kepada Allah memohon ampunan dari dosa-dosa.
Hubungan baik sesama manusia adalah saling berbagi, saling memotivasi, saling membahagiakan, saling mengingatkan, agar apapun yang terjadi tetap takwa kepada Allah.***