GORAJUARA - Skenario ekonomi global di balik pandemi bisa saja terjadi. Bagi para pemilik usaha besar di bidang teknologi, berbagai skenario bisa saja dilakukan untuk mencapai tujuan.
Setiap kejadian pasti ada efek bisnisnya. Otak manusia sudah di setting untuk melakukan analisis dengan konsep untung dan rugi. Selagi masih dilakukan dengan wajar semua berjalan normal.
Ketika kerakusan, keserakahan, telah memasuki naluri untung dan rugi, maka manusia akan berubah menjadi manusia-manusia paling berbahaya. Ini bagian dari masalah pendidikan.
Baca Juga: Efek Belajar Daring Kemasukkan Jin....Ini Penjelasan Rasionalnya...
Sebelum pendemi e-commerce Indonesia tahun 2022 naik 136% dari pencapaian tahun 2019. Dari jumlah 25 miliar USD, menjadi 77 miliar USD (databoks.katadata.co.id).
Hasil dari pandemi adalah telah terjadi migrasi tata cara transkasi ekonomi masyarakat dari off line, menjadi online. Hal ini bisa jadi di skenario bisa jadi terjadi kebetulan, perlu kajian khusus.
Namun harus diakui ekonomi dunia ada pengendalinya. Di pasar saham ada pengendalinya yang disebut dengan Market Maker. Dunia pendidikan harus memberi pemahaman ini.
Baca Juga: Merasa Benar Sudah Pasti Salah....
Baru-baru ini ada isu tentang subsidi pembelian motor listrik oleh pemerintah. Kebijakan ini telah lama dilakukan di Amerika, Eropa, dan China.
Pertanyaannya, mengapa subsidi diberlakukan untuk pembelian motor atau mobil listrik? Dari sudut pandang ekonomi sudah dapat ditebak, untuk meningkatkan daya serap sebuah produk.
Jika permintaan pasar meningkat, maka biaya pengembangan dan produksi motor dan mobil listrik dapat dipercepat. Siapa pemilik teknologi motor dan mobil listrik?
Baca Juga: Esensi Pendidikan Adalah Melatih Hidup di Jalan Yang Sulit....Pendidikan Karakter...
Mereka yang sibuk produksi untuk menyambut pasar adalah para pemilik pabrik motor dan mobil listrik. Bagi negara yang tidak punya teknologinya, jadi penonton dan pembeli saja.
Sebagai penonton dan pembeli, paling nunggu tiket murah atau harga diskon. Indonesia punya kekuatan sebagai pasar terbesar di dunia. Daya beli masyarakat Indonesia sangat kuat.