GORAJUARA - Menteri Agama menyampaikan, "kalau mau cari uang jagan jadi guru, jadilah pedagang". Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd. sarankan dana abadi guru sebagai solusi untuk guru.
Terlepas dari kontroversi yang sudah terjadi, pernyataan menteri agama ini membuka peluang untuk kita para guru, yaitu guru harus punya penghasilan diluar dari gaji guru.
Namun demikian, usaha apa, perdagangan apa, yang bisa dilakukan guru tanpa mengganggu pekerjaan sebagai guru?
Baca Juga: Pesan Menteri Agama Kalau Mau Cari Uang Jangan Jadi Guru... Jadilah Pedagang....
Inilah jenis usaha yang bisa dilakukan guru, tanpa mengganggu tugas guru. Usaha tersebut adalah menjadi investor di pasar modal.
Investasi saham di pasar modal dijamin tidak akan mengganggu pekerjaan guru, dalam jangka panjang harapan guru sejahtera bisa diwujudkan.
Solusi pertama adalah guru mulai membuka usaha sendiri dengan melakukan aksi personal melakukan investasi atau menabung saham di pasar modal.
Baca Juga: Merawat Nasionalisme Religius Indonesia... Nasionalisme Berlandaskan Pancasila...
Menabung bisa dilakukan oleh siapa saja, karena menabung sangat tergantung pada kemampuan seseorang dalam mengelola uang. Dalam jangka panjang guru harus punya tabungan saham.
Pilih saham dari perusahaan-perusahaan terpercaya dan setiap tahun memberi keuntungan. Pilih saham-saham syariah yang menandakan perusahaan tersebut sehat dan bergerak di bidang halal.
Guru melatih diri sendiri untuk berpikir memiliki jaminan hidup di masa depan. Usahakan secara konsisten hidup efektif dan efisien agara bisa menabung saham.
Baca Juga: Makna Nasionalisme Untuk Generasi Milenial... Sejarah Tetap Jadi Pelajaran Penting...
Solusi kedua, guru membuat komunitas di sekolah masing-masing, membuat rekening saham bersama dan diupayakan bersama supaya jumlah lembar sahamnya terus meningkat.
Komunitas bisa memanafaatkan koperasi sebagai naungan lembaga resmi, penanggung jawab pengelola tabungan saham. Dana abadi bersifat wakaf disimpan jangka panjang.
