GORAJUARA - Guru anak-anak di kelas Yahudi selalu memarahi anak-anak yang tidak bertanya. Anak-anak yang tidak berani bertanya dianggap bodoh, dan selalu didorong untuk bertanya.
Ada enam level yang diajarkan pada anak-anak Yahudi ketika bertanya. Pertama, pertanyaan untuk level pengetahuan. Tujuan pertanyaan ini untuk menambah pengetahuan.
Pertanyaan ini diawali dengan kata kapan, apa, dimana, bagaimana, mengapa, kapan, dimana, dan siapa. Pertanyaan ini hanya ingin mengetahui hal yang ddiketahui guru, teman, orang tua, dll.
Baca Juga: Sekda Jawa Barat Ingatkan Kepala Sekolah... Suka Mengajar Tapi Lupa Belajar...
Apa yang dimaksud dengan saham? Siapa orang sukses nabung saham? Di mana saham bisa dibeli? Kapan orang bisa beli saham?
Kedua, level pemahaman. Pertanyaan ini berkaitan untuk mengetahui pengertian, maksud, tujuan, kegunaan, perbedaan, persamaan, latar belakang dan lain-lain.
Apa tujuan yang ingin dicapai ketika kita nabung saham? Apa manfaat nabung saham sejak di sekolah. Apakah nabung saham sama dengan judi?
Baca Juga: Alat Hidup Era Informasi Bertanya... Pendidikan Bodoh Jika Anak Takut Bertanya...
Ketiga, level aplikasi. Pertanyaan berkaitan untuk mengetahui langkah-langkah, proses, sebab akibat, untuk menerapkan pengetahuan dalam kehidupan nyata.
Jika saya ingin nabung saham bagaimana caranya? bagaimana langkah-langkah yang harus dilakukan jika ingin menabung saham sejak di sekolah dasar?
Empat, level analisis. Pada level ini anak-anak sudah muali berani mengungkapkan pendapat dan hasil telaah pribadi terhadap persoalan atau pelajaran yang diperoleh sebelumnya.
Baca Juga: Saham Warisan Terbaik Untuk Anak Cucu... Mewariskan Generasi Visioner...
Menurut pendapat saya, nabung saham sangat penting, karena ketika kita nabung saham kita sedang membangun ekonomi negara. Mengapa nabung saham termasuk bangun ekonomi negara?
Kelima, level sintesis. anak-anak mulai bertanya cara menghubungkan beberapa informasi yang diperoleh dari guru, teman, orang tua, televisi, koran, internet, untuk sikapi sebuah persoalan.
