GORAJUARA - Dirjen Guru dan Tenga Kependidikan mengundang organisasi profesi untuk menyusun program kerjasama organisasi profesi, Selasa-Kamis, 27-29 Agustus 2024.
Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia (AKSI) mengirimkan lima orang delegasi. Dr. Dudung Nurullah Koswara, M.Pd., Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd., Dra. Eha Julaeha, M.Pd. dari kepala SMA.
Dra Elis Herawati, M.Pd. dari Kepala SMK dan Rissa Marisa, M.Pd., dari kepala SMP. Lima delegasi dikirim untuk ikut terlibat dalam merumuskan kerjasama organisasi profesi.
Baca Juga: Wajib Tahu Inti Pendidikan Mengajarkan Ilmu...Syarat Ilmu Yang Diajarkan Pada Murid...
Menurut Dra. Eha Julaeha, M.Pd., kemitraan dengan organisasi profesi sangat penting. Kerjasama diarahkan untuk pemberdayaan dan pemerataan kualitas pendidikan.
Dengan melibatkan organisasi profesi, pemerintah harus memberi kemudahan kepada sekolah-sekolah untuk melakukan kerjasama dengan pihak luar negeri.
Dra. Elis Herawati M.Pd., mengatakan, pendidikan di Indonesia perlu optimalisasi kerjasama dengan luar negeri, mulai dari pertukaran pelajar, kepsek, dan guru.
Selain itu, menurut Dra. Elis SMK-SMK perlu melakukan kerjasama dengan SMK-SMK yang didirikan oleh industri. SMK-SMK yang dibina oleh industri biasanya lebih inovatif.
Dr. Dudung Nurullah Koswara, M.Pd. berpendapat, kementerian pendidikan di bawah komando Dirjen GTK sudah melakukan langkah tepat dengan mengajak organisasi profesi kolaborasi.
Ke depan organisasi profesi pendidik dan kependidikan harus dilibatkan untuk menyusun program-program yang bisa mendorong dunia pendidikan bisa berdaya saing di tingkat internasional.
Baca Juga: Belajar sistem pendidikan di Jerman... Pendidikan Gratis Tapi Pajak Penghasilan Tinggi...
Menurut Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd., Sekjekn DPP AKSI, untuk meningkatkan kualitas pendidikan perlu ada program bersama dan digarap bersama.
Program harus menjawab masalah fundamental yang ada di dunia pendidikan. Program disepakati bersama, dikonsep sederhana, dan punya kriteria pencapaian yang realistis dan mudah dipahami.***
