GORAJUARA - Masa MPLS bukan kuliah umum. Apa yang harus diperkenalkan di lingkungan sekolah? Prilaku-prilaku baik yang harus ada di sekolah dan mengajak peserta didik terlibat.
Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd., Sekjen DPP AKSI kepada tim GoraJuara menjelaskan, "sering terjadi kebosanan dialami anak-anak ketika mengikuti MPLS.
Masa MPLS membosankan anak-anak, karena modelnya klasikal dengan kelas besar. Memanggil narasumber dari pihak luar kemudian dikemas dalam kuliah umum.
Dalam Merdeka Belajar, anak-anak kita dituntut untuk menyelesaikan masalah sehari-hari dengan berpikir kritis dan kreatif. MPLS dengan model kuliah umum jelas tidak merdeka belajar.
Baca Juga: Melongok Pendidikan Finlandia...Ini Rahasianya...
Masa MPLS harus dikemas dalam bentuk pengenalan lingkungan sekolah dan budaya yang harus dimiliki oleh peserta didik baru di sekolah.
Budaya memelihara kebersihan toilet dan ruangan kelas, cara menata kursi meja, memasang pengumuman di papan pengumuman, dan menjaga keamanan kelas, bagian dari MPLS.
Pelanggaran-pelanggaran yang sering terjadi di sekolah menjadi bahan untuk menerapkan budaya positif di sekolah. Peserta didik diajak berpikir bagaimana ciptakan sekolah nyaman dan aman.
Baca Juga: Hirup Pikuk PPDB telah Usai.. Wakasek SMAN 9 Fokus Pendidikan Karakter...
Sejak pertama masuk mereka sudah diperkenalkan cara belajar abad 21. Mereka diajak terlibat untuk menciptakan sekolah yang bisa membuat mereka aman dan nyaman.
Mereka diajak melakukan kegiatan-kegiatan kreatif seperti membuat poster anti bullying dengan berbagai kreativitas yang mereka miliki dari berbagai bahan yang ada.
Untuk literasi finansial, mereka diajak untuk pandai mengelola uang jajan dengan mengenalkan cara berinvestasi dengan aman dan menguntungkan.
Baca Juga: PPDB 2024 Kisah Sukses Provinsi Jawa Barat...
Untuk mengurangi sampah plastik, mereka diajak untuk menemukan ide dalam prilaku sehari-hari apa yang bisa dilakukan agar bisa mengurangi sampah plastik.
