Dengan demikian, Program ini diharapkan menjadi rujukan dalam menyusun Kurikulum Standar untuk meningkatkan indikator kinerja utama seperti kualitas lulusan, kinerja dosen, dan relevansi pendidikan dengan kebutuhan industri masyarakat (link and match) yang telah digagas oleh Wardiman Djoyonegoro saat menjabat Mendikbud RI (1993-1998).
Baca Juga: PDIP Dukung Rieke Diah Pitaloka dan Ono Surono Maju di Pilkada Jabar 2024, Dampingi Ridwan Kamil?
Sementara itu, Ms. Nicy Bai berharap Program Kerja sama ini dapat melahirkan banyak talenta berpengetahuan dan terampil tumbuh di China dan Indonesia sehingga memberikan vitalitas baru dalam sistem pendidikan kedua negara.
Ditambahkan pula, program ini dapat mengundang lebih banyak perusahaan lokal untuk berpartisipasi dalam proyek ini pada masa yang akan datang sehingga berpeluang menciptakan banyak lapangan kerja bagi pelajar di kedua negara.
Untuk menyukseskan program kerja sama ini, LLDIKTI 8 tampaknya perlu lebih gencar berkampanye ke sekolah-sekolah (SMA dan SMK) karena mereka pun perlu mendapatkan informasi yang baik dan benar terkait dengan pilihan studi di Perguruan Tinggi.
Intinya LLDIKTI 8 juga perlu mengepakkan sayap ke SMA/SMK sebagai wujud keseriusan bekerja sama yang saling menguntungkan dan saling menguatkan.***