GORAJUARA - Pantang mengeluh menjadi salah satu janji siswa berakrakter unggul. Pantang mengeluh bersumber pada pemaknaan ayat Al Quran.
"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah" (Al Balad, 90:4). Jika hidup sudah ditakdirkan susah payah, mengapa mengeluh?
Jika karakter kehidupan dunia sudah sudah payah, sikap terbaik adalah hadapi, berusaha, dan optimis. Inilah ciri-ciri dari orang-orang sukses di dunia.
Baca Juga: Kecerdasan Mengambil Keputusan... Latih Koherensi Jantung dengan Otak
Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd. Kepala SMAN 15 Bandung mengatakan, "janji siswa berkarakter unggul ini memang digali dari nilai-nilai Al Quran". Tidak berarti berlaku untuk orang Islam.
Ada penjelasan ilmiah mengapa dilarang mengeluh dikemukakan oleh dr. Aisah Dahlan, CHt. Mengeluh bisa mengundang munculnya hormon stres dalam tubuh.
Ada tiga hormon stres yang dapat diproduksi tubuh yaitu adrenalin, kortisol, dan norephineprine. Jika sering mengeluh hormon ini akan membanjiri aliran darah terbawa ke seluruh tubuh.
Baca Juga: Rekernas AKSI 2024 Bahas Serius...Kemampuan Berpikir Bangsa Kita Masih Rendah...
Mengeluh tidak akan berekasi ke seluruh tubuh jika tidak dilakukan berulang-ulang. Mengeluah belum berekasi jika dilakukan hanya dua kali, jika sudah tiga kali baru bereaksi.
Dr. Toto mengatakan, "mengeluh sama dengan perbuatan buruk jika dilakukan berlebihan. Artinya jika mengeluh satu atau dua kali masih batas kewajaran".
Jika mengeluh lebih dari dua kali, perbuatan itu akan berdampak buruk karena sudah melampuai batas kewajaran. Sesuatu yang melebihi batas kewajaran masuk kategori dosa.
Baca Juga: Mengukur Kecerdasan Masyarakat dari Komentar Tentang Study Tour...Dunia Pendidikan Gagal....
Namun demikian Allah maha pemurah, keburukan-keburukan yang kita lakukan bisa dihapus dengan kebaikan. Untuk menghapus keburukan disarankan banyak istigfar.
Mengeluh adalah perbuatan sepele kadang tidak sadar kita lakukan setiap hari. Untuk memperbaikinya kita harus paham dampak mengeluh dan mulai inten pada hal-hal positif.