GORAJUARA - Pembelajaran berbasis nalar wajib dilakukan guru-guru. Pembelajaran berbasis nalar bukan kebijakan pemerintah tetapi kehendak zaman.
Derasnya arus informasi tanpa kemampuan nalar kita bisa jadi korban. Tanpa kemampuan nalar kita bisa menjadi korban penipuan, adu domba, dan konflik.
Bernalar kritis dan kreatif menjadi keterampilan untuk bertahan hidup abad 21. Dengan masyarakat mempunyai kemampuan nalar kritis kita bisa menjadi bangsa maju.
Baca Juga: Rakernas AKSI 2024...Insya Allah Hadirkan Tokoh Perubahan Rhenald Kasali...
Indonesia dengan jumlah penduduk tidak empat di dunia, memiliki potensi jadi bangsa besar. Jumlah penduduk yang besar adalah modal kekuatan ekonomi karena kita mempunyai potensi pasar yang besar.
Syaratnya adalah kita punya masyarakat dengan kemampuan bernalar. Dengan kemampuan bernalar kritis, kita harus menjadi pengontrol pasar tidak dikendalikan.
Perang dunia pendidikan sangat vital. Para guru menjadi garda terdepan untuk menciptakan generasi bernalar kritis.
Baca Juga: Otak Spiritual...dan Rakyat Palestina....
Setiap pengajaran di kelas, guru-guru harus melatih kemampuan siswa bernalar kritis. Kurikulum merdeka diciptakan untuk memerdekakan guru dari kejumudan dalam berpikir.
Salah satu kompetensi yang harus terus dikembangkan guru-guru Indonesia adalah merancang pembelajaran yang menguji kemampuan nalar.
Guru harus mampu mengembangkan materi-materi terbuka dengan seleksi pengetahuan yang ketat. Materi terbuka harus mengandung ilmu bermanfaat bagi siswa dan membangun karakter bangsa.
Baca Juga: Shalat adalah Keterampilan Hidup....Shalat Bisa Membantu Redakan Stres...
Untuk mengejar ketertinggalan dalam berbagai bidang, guru-guru ditantang untuk kreatif melatih siswa menyelesaikan berbagai permasalahan hidup bersumber pada kajian-kajian ilmiah.
Dalam setiap pembelajaran guru harus mendorong siswa berani mengemukakan gagasan, menyelesaikan permasalahan bangsa dari kehidupan sehari-hari mereka.***
