GORAJUARA - Alec Cross menulis buku berjudul "The Industries of the Future". Salah satu industri masa depan yang disebutkan oleh Alec Cross adalah Cryptocurrency.
Cryptocurrency belum banyak dikenal masyarakat. Generasi-generasi tua di bawah generasi milineal sudah ketinggalan zaman. Generasi milenial dan zilineal pun masih terbatas.
Generasi-generasi zilineal yang melek teknologi informasi sudah mulai menjadikan crypto sebagai alat investasi. Mereka mempelajari kripto dan membuktikan kesuksesan di kripto.
Baca Juga: Alumni SMAN 15 Bandung....Membuka Udunan Program Ambulan Sekolah dan Kritik Pendidikan...
Mereka yang sudah sukses di Crypto, kemudian tampil di youtube untuk berbagi dan mengedukasi masyarakat. Dalam usia yang relatif muda, mereka sudah memegang aset puluhan miliar.
Di seluruh dunia, orang yang paham crypto baru 3% dari jumlah penduduk dunia. Data ini dekemukakan oleh pebisnis crypto Kalimasada, yang sekarang giat mengedukasi masyarakat.
Salah satu produk mata uang kripto adalah bitcoin. Bitcoin saat ini menjadi alat untuk memeprtahankan kekayaan. Bagaimana dengan orang yang belum kaya?
Orang yang belum kaya harus bekerja keras untuk bekerja, setelah dapat uang jangan lupa belajar dan berinvestasikan dana di Cryptocurrency.
Dunia pendidikan mungkin belum berani mengenalkan crypto sebagai ilmu yang diajarkan. Namun demikian bagi guru-guru yang memiliki kemampuan literasi tinggi, crypto mungkin diajarkan.
Toto Suharya, S.Pd., M.Pd. Sekjen DPP AKSI mengatakan materi apapun bisa diajarkan di sekolah. Kuncinya para guru harus memahami ilmu-ilmu terbaru yang sudah tersebar di masyarakat.
Baca Juga: Berkomentar Di Media Sosial Menjadi Kecerdasan Abad 21....Dunia Pendidikan Harus Peduli...
Materi-materi baru yang sudah menjadi ilmu terbaru, bisa dimasukkan ke dalam kurikulum dalam bentuk konten-konten materi yang diintegrasikan pada mata pelajaran.
Hal ini mungkin dilakukan mengacu pada prinsip Merdeka Belajar, bahwa materi ajar harus dikembangkan secara kontektual mengikuti kodrat alam dan zaman.