GORAJUARA – Para astronom memperkirakan bahwa alam semesta dapat menampung hingga satu septilion bintang.
Bima Sakti sebagai galaksi kita sendiri mengandung lebih dari 100 miliar bintang, termasuk bintang kita yang paling banyak dipelajari, yakni Matahari.
Bintang adalah bola raksasa gas panas yang terbentuk dari sebagian besar hidrogen dengan sejumlah helium dan sejumlah unsur kecil lainnya.
Setiap bintang memiliki siklus hidupnya sendiri, di mana berkisar antara beberapa juta hingga triliunan tahun dan sifatnya berubah seiring bertambahnya usia.
Namun, sebenarnya bagaimana awal mula bintang bisa terbentuk?
Simak penjelasannya di bawah ini.
Awal mula bintang
Dilansir dari situs science.nasa.gov oleh GORAJUARA, bintang terbentuk dalam awan besar gas dan debu yang disebut awan molekuler.
Adapun awan molekuler ini berkisar antara 1.000 hingga 10 juta kali massa Matahari dan dapat menjangkau hingga ratusan tahun cahaya.
Awan molekuler bersifat dingin yang menyebabkan gas menggumpal serta menciptakan kantong dengan kecepatan tinggi.
Baca Juga: Apakah Ada Ujung Alam Semesta? Galaksi Bimasakti Hanya Bagaikan Debu Dibanding Semesta Lain
Beberapa dari gumpalan ini dapat bertabrakan satu sama lain atau mengumpulkan lebih banyak materi, memperkuat gaya gravitasinya seiring bertambahnya massa.