Dikotomi antara otak dan hati, yang selama ini dinarasikan memiliki fungsi berbeda dan terpisah menjadi tidak relevan. Spiritualitas harus dilatih dengan kerja kolaborasi antara otak dan hati.
Doa adalah puncak narasi manusia ketika seluruh pancaindera, otak, dan hatinya bekerja berkomunikasi dengan Tuhan. Narasi doa diulang-ulang agar masuk ke memori jangka panjang sebagai pembentuk karakter siswa.***