GORAJUARA - SMAN 15 Bandung melakukan pelatihan Manajemen Kolaborasi di Sekolah Alam Rumah Tahfiz SMP PCI Pangalengan. Manajemen Kolaborasi jadi modal dasar keunggulan sekolah.
Sabtu, 3 Februari 2024 sebanyak 66 Tenaga Pendidik dan Kependidikan melakukan kegiatan untuk membangun semangat kolaborasi dari jam 8.30 s.d. 14.00.
Kolaborasi menjadi ciri khas model kerja di era teknologi informasi. Kemampuan berkolaborasi menjadi sebuah kompetensi yang harus dimiliki warga sekolah.
Baca Juga: Luar Biasa Ini Ilmu Baru....Stimulasi Kecerdasan Otak Melalui Nafas Ritme..
Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd. Kepala SMAN 15 Bandung, memilih tempat di Sekolah Alam Rumah Tahfiz SMP PCI pangalengan sebagai tempat kegiatan.
Menurut Toto, tempat ini dipilih karena jaraknya tidak terlalu jauh, fasilitasnya cocok untuk kegiatan lapangan, dan udara di pangalengan masih segar.
Sekolah Alam Rumah Tahfiz milik Prof Dr. Dadan Wildan, M.Hum, Ketua Yayasan PCI sangat direkomendasikan untuk tempat kegiatan-kegiatan pendidikan di kegiatan alam.
Baca Juga: Hati-hati Modus LSM Memeras Sekolah...
Manajemen Kolaborasi di sekolah adalah sebuah sistem kerja bersama dalam mengerjakan berbagai hal. Menajamen kolaborasi diharapkan dapat melestarikan budaya gotong royong.
Beberapa kompetensi yang ditekankan harus dimiliki warga sekolah adalah semua warga sekolah harus memiliki kesadaran dan komitmen yang kuat untuk mewujudkan visi sekolah.
Dalam Manajemen Kolaborasi, setiap warga sekolah harus memiliki mental karakter unggul. Mental karakter unggul yaitu suka membaca, pantang pengeluh, dan pantang putus asa.
Baca Juga: Beberapa Tips Mengajar Berbasis Otak
Selanjutnya karakter unggul yang harus dimiliki adalah pantang menyalahkan orang lain dan harus berani dan rela berkorban. Mental ini harus menjadi doktrin bersama di sekolah.
Contoh implementasi manajemen kolaborasi di sekolah adalah "ketika disepakati jam 06.45 seluruh warga sekolah harus berdoa atau shalat dhuha", semua harus berkomitmen.