GORAJUARA - Seluruh potensi manusia ternyata ada di otak. Untuk itu para ahli pendidikan sekarang, mencoba mengembangkan model pembelajaran bebasis otak.
Berikut beberapa tips mengajar berbasis otak yang dirangkum dari berbagai sumber jurnal nasional dan internasional. Jika mengajar dengan cara ini, otak akan aktif.
Pertama, guru setiap haru membawa temuan-temuan baru, bisa bersumber dari buku dll. Temuan baru selalu direspon oleh otak dengan baik.
Baca Juga: Berikan Hak Pengelolaan Guru Pada Kemdikbud...
Kedua, mengawali pembelajaran dengan menjelaskan manfaat, kegunaan, sebab akibat, atau imajinasi. Hal-hal ini dapat mendorong otak untuk mersepon dengan baik.
Sebagaimana kita ketahui, kita akan tertarik pada seusatu yang memiliki manfaat atau kegunaan. Hal-hal yang dijelaskan secara rasional sebab akibat, akan menantang otang untuk memahami.
Ketiga, otak rata-rata punya kemampuan fokus antara 7-9 menit. Untuk fokus otak butuh oskisgen, maka beri kesempatan murid-murid untuk minum air putih setiap 7-9 menit pelajaran.
Baca Juga: Merdeka Belajar Yang Banyak Gagal Paham...
Keempat, setting pembelajaran dengan melibatkan emosi siswa. Emosi berkaitan dengan senang dan tidak senang. Upayakan selama pembelajaran dilakukan dengan menyenangkan.
Untuk menciptakan belajar yang menyenangkan berkaitan dengan materi ajar yang bermanfaat, berguna, bagi siswa, da dapat dipahami dengan mudah oleh semua siswa.
Kelima, selama pembelajaran libatkan seluruh siswa. Jangan ada kompetisi tetapi ciptakan pembelajaran kolaborasi, dengan mengajarkan siswa memecahkan masalah bersama.
Baca Juga: 5.800 Beasiswa Perguruan Tinggi Pemerintah Jawa Barat.
Dasar dari pembelajaran berbasis otak adalah menanamkan pengetahuan-pengetahuan terbaru, bermanfaat, dan berguna bagi kehidupan para siswa.
Untuk mendapatkan pengetahuan-pengetahuan terbaru, setiap siswa bisa ditugaskan untuk mencari hal-hal baru yang belum diketahui sebelumnya memanfaatkan teknologi informasi.