Jangan Gagal Paham Ini Tugas Guru...

photo author
- Minggu, 8 Oktober 2023 | 16:23 WIB
Katat Tugas Guru Hanya Memberi Peringatan
Katat Tugas Guru Hanya Memberi Peringatan

GORAJUARA - Secara manusiawi guru pasti merasa kesal dan marah pada muridnya. Kemarahan muncul karena guru berlebihan dalam memahaminya. Guru jangan gagal paham.

Tugas guru bukan mengubah muridnya dari prilaku buruk menjadi baik. Tugas guru dibatasi pada memberi peringatan demi peringatan dengan berbagai gaya, metode, dan media. 

Dr. Asep Tapip Yani, M.Pd. Ketua Umum DPP AKSI mengatakan, guru-guru jangan melampuai batas dalam melaksanakan tugas. Jangan gagal paham memahami tugas guru.

Prinsip dasar tugas guru dapat dilihat dari Al Quran. "agar kamu tidak menyembah selain Allah. Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan dan pembawa kabar gembira kepadamu daripada-Nya, (Huud, 11:2).

Baca Juga: Karakter Terbaik Bukan Dilihat Dari Keturunan....

Konsep peringatan peringatan menjadi batas tugas seorang guru. Oleh karena itu, Nabi Muhammad sangat lemah lembut dalam melakukan misi pengajarannya kepada umat.

Dalam ayat lain diulangi lagi sebagai berikut, "Katakanlah: "Hai manusia, sesungguhnya aku adalah seorang pemberi peringatan yang nyata kepada kamu" (Al Hajj, 22:49)

Tugas guru tidak boleh melebihi apa yang sudah Allah tetapkan. Kekerasan-kekerasan yang terjadi di dunia pendidikan terjadi karena guru melampaui batas dari diturunkannya sebagai pemberi peringatan. 

Baca Juga: Mengapa Sudah Shalat Tetap Miskin...

Sebaik-baiknya guru dalam memberi peringatan adalah dengan hikmah-hikmah dari kisah atau ilmu pengetahuan. Kisah sejarah dapat disampaikan untuk memberikan peringatan.

Jika guru merasa bahwa baik dan buruk murid harus melalui tangannya, maka kekecewaan demi kekecewaan. Kekecewaan akan melahirkan prilaku-prilaku buruk pada guru saat mendidik. 

Sebenarnya, jika guru sudah memeberikan peringatan dengan cara mengajar di kelas, memberi nasehat, memberi teguran, memberi peringatan, membneri pengumuman, menyelesaikannya. 

Baca Juga: Haram Putus Asa...Kecuali Orang Kafir...

Namun demikian, guru tidak boleh berhenti pada satu titik untuk berhenti atau menyerah dalam memberi peringatan. Sesuai dengan yang dipaparkan, guru harus terus melakukan peringatan. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Plato

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Membaca SE Mendikdasmen Nomor 14 Tahun 2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:24 WIB