Hal lainnya yang mendukung Pramaditya untuk menyelesaikan tugasnya hingga menjadi guru besar adalah dia telah mengemban beberapa jabatan di fakultas.
Saat artikel ini dimuat, Pramaditya menjadi Kaprodi atau Ketua Program Studi Kartrografi dan Pengindraan Jauh di Fakultas Geografi UGM.
Tak hanya itu, dia juga menduduki sejumlah jabatan lain di Fakultas Geografi seperti Koordinator Coastal Biodiversity Remote Sensing Group, Pembina Himpunan Mahasiswa Sains Informasi Geografi (HMSaIG), Koordinator Blue Carbon Research Group dan Editorial Board of Indonesian Journal of Geography (IJG).
Sebelumnya, Pramaditya sempat menjadi Sekretaris Unit Kerja Sama Dalam Negeri (UKDN) di Fakultas Geografi dan Sekretaris Departemen Sains Informasi Geografi (SaIG).
Baca Juga: Dikira Coklat Ternyata Sunscreen! Mulut Anwar BAB Sampai Berbusa, Begini Kisahnya..
Di samping itu, Pramaditya pernah menjadi Wakil Ketua WG V/5 – Education and Awareness in Blue Economy and Coastal Marine Environment, Commission V The International Society for Photogrammetry and Remote Sensing (ISPRS) di level internasional.
Menurut Pramaditya, gelar guru besar yang berhasil diraihnya itu tidak membuat perjalanan kariernya berakhir.
Dalam hal ini, dia menyebut bahwa hal itu bisa menjadi langkah awal untuk memajukan ilmu pengetahuan.
Pramaditya menempuh pendidikan S1 di Fakultas Geografi UGM program studi Kartografi dan Penginderaan jauh selama 3 tahun 11 bulan.
Kemudian dia melanjutkan S2 di Fakultas Geografi UGM program studi Geografi dengan minat MPPDAS melalui beasiswa Unggulan Dikti.
Selama menempuh S2, Pramaditya menjadi asisten di Pusat Pendidikan Interpretasi Citra dan Survei Terpadu (PUSPICS).
Baca Juga: Simak Jadwal Lengkap MPL S12, RRQ Kalah di Laga Pembuka
Setelah lulus S2, Pramaditya melanjutkan S3 Geografi minat Penginderaan Jauh di Fakultas Geografi joint program dengan Cologne University of Applied Sciences, Jerman.
Sembari menempuh pendidikan S3, dia menjadi dosen sesuai dengan karakter keilmuan yang sedang ditekuni.