Apakah Kamu Seorang Perfeksionis? Simak Pengaruh Perfeksionisme Terhadap Kesehatan Mental

photo author
- Rabu, 22 Juni 2022 | 23:36 WIB
Ilustrasi: Perfeksionisme Terhadap Kesehatan Mental (Gorajuara/dok: Pixabay/kaboompics)
Ilustrasi: Perfeksionisme Terhadap Kesehatan Mental (Gorajuara/dok: Pixabay/kaboompics)

GORAJUARA – Apakah kamu seorang perfeksionis? Mari Pelajari lebih lanjut tentang jenis perfeksionisme, bagaimana perfeksionisme dapat memengaruhi kesehatan mental, dan cara Mengatasinya.

Apa itu perfeksionis? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Perfeksionis adalah orang yang ingin segala-galanya sempurna. Sedangkan perfeksionisme merupakan watak atau sifat seseorang yang menganggap sesuatu yang tidak sempurna sebagai hal yang tidak dapat diterima.

Perfeksionisme bisa menjadi sehat dalam arti mendorong orang untuk menetapkan dan mencapai tujuan yang tinggi, tapi perfeksionisme menjadi masalah ketika seseorang berfokus untuk menghindari kegagalan dengan segala cara.

Baca Juga: Amanda Manopo Unggah Video Saat Rebahan di Kasur, Bajunya Bikin Gagal Fokus

Pada akhirnya seseorang akan menyalahkan diri sendiri ketika gagal dalam menjalankan sesuatu hal atau mengerjakan tugas namun, tidak sesuai dengan harapan.

Dan timbul perasaan tidak berharga Jika tidak mencapai kesempurnaan tertentu.

Ada tiga jenis perfeksionisme, diantaranya:

1. Perfeksionis yang ditentukan secara sosial
Jenis perfeksionisme ini berasal dari keyakinan bahwa orang lain menuntut kesempurnaan dari Dirimu.
2. Perfeksionis yang berorientasi pada orang lain
Menuntut kesempurnaan dari rekan-rekan mu dan menjadi terlalu kritis jika mereka tidak memenuhi harapan Kamu. Ini dikenal sebagai perfeksionisme yang berorientasi pada orang lain.
3. Perfeksionis yang berorientasi pada diri sendiri
Menetapkan standar yang sangat tinggi untuk diri sendiri. Kebiasaan yang dapat berkembang menjadi siklus perfeksionisme yang berorientasi pada diri sendiri.

Baca Juga: Ruben Onsu Ungkapkan Isi Hatinya Terkait Kesehatannya dan Sarwendah yang Sakit Serius di Bagian Otak

Lalu, apa kaitannya Perfeksionisme Terhadap kesehatan mental?

Sebuah meta-analisis dari 284 studi yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Psychology menunjukkan daftar masalah kesehatan mental yang didorong oleh perfeksionisme tingkat tinggi, termasuk depresi , kecemasan, gangguan obsesif-kompulsif (OCD), dan gangguan makan.

Selain itu perfeksionisme juga berpengaruh terhadap kesehatan fisik kita. Ketika kita terus-menerus khawatir tentang melakukan sesuatu dengan sempurna, kita cenderung mengalami gejala fisik kecemasan juga, seperti ketegangan otot, jantung berdebar-debar, mual, dan sakit kepala.

Perfeksionisme bisa menjadi lingkaran setan, keinginan untuk melakukan yang terbaik, dan kemudian berpikir ingin menjadi lebih baik dari yang terbaik.

Baca Juga: Digugat Cerai Angga Wijaya, Pernikahan Ke 3 Dewi Persik Kembali Diambang Kehancuran

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ahmad Fauzi Jaelani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini