“Cah lanang sing ngganteng iku ae wes kenal loh kale Badarawuhi (anak ganteng itu saja sudah kenal sama dia),” ucap nenek itu seperti dikutip dari akun @SimpleM81378523.
Nenek itu marah karena ulah teman mereka yang bisa mencelakai cucunya.
Tapi dengan keberadaannya, Nur tidak akan bisa dicelakai.
Widya tetap tak paham ucapan nenek tersebut.
Baca Juga: Thomas Cup: Comeback, Syabda Perkasa Belawa Bawa Indonesia Menang atas Korea Selatan
23 hari berjalan, satu demi satu warga yang membantu proker mereka jatuh sakit, terutama yang berurusan dengan sinden.
Malam berikutnya, Widya sengaja begadang untuk membuktikan ucapan Wahyu, dan ternyata benar, Bima pergi keluar.
Widya akhirnya mengikuti Bima ke arah Tipak Talas, tempat yang dilarang Pak Prabu.
Semakin jauh ke dalam, Widya bisa mendengar suara kidung yang biasa dia dengar saat di bilik mandi atau saat dia ditemukan oleh Wahyu sedang menari.
Ke arah bawah, dia melihat sanggar yang pernah diceritakan Ayu.
Dari kejauhan bentuk tempat itu digambarkan seperti balai desa tapi lebih besar dengan lantai panggung.
Baca Juga: Pantesan Bisa Menang Lawan Akane Yamaguchi! Ternyata Bilqis Prasista Memang Bukan Anak Sembarangan
Widya mendengar suara yang akrab ditelinga, suara Ayu sedang menangis.
Di bawah sanggar ada gubuk dan Widya mendengar suara Bima.
Berusaha mencari celah untuk mengintip, Widya dibuat terkejut dengan apa yang dilihatnya.