GORAJUARA, - Meniup makanan atau minuman panas sebelum disantap ternyata memiliki risiko saat dikonsumsi.
Dikutip Gorajuara dari Klikdokter, menurut dr. Adeline Jaclyn, meniup makanan atau minuman panas dapat mentransfer mikroorganisme berbahaya.
Dalam sebuah studi ilmiah, jumlah mikroorganisme pada makanan atau minuman panas lebih banyak ketimbang makanan atau minuman yang tidak ditiup.
Baca Juga: Smart Inclusive School (SIS) SMP Negeri 28 Surabaya
Hal senada juga disampaikan dr. Dyah Novita Anggraini, bahwa meniup makanan panas dapat menyebabkan kontaminasi mikroorganisme penyebab penyakit.
“Tidak boleh meniup makanan atau minuman yang panas. Itu lebih kepada kuman atau bakteri yang ada di dalam mulut bisa berpindah ke dalam makanan,” ungkap dr. Dyah Novita.
Dia menambahkan bahwa saat meniup makanan, tubuh akan melepaskan karbon dioksida (CO2) dan karbon monoksida (CO).
Baca Juga: Terekam Nonton Video Porno Saat Rapat Anggota DPR, PDIP: Kasihan, dia dijebak!
Karbon dioksida yang dilepaskan bereaksi dengan partikel air (H2O) di dalam makanan atau minuman dan menghasilkan pembentukan asam karbonat (H2CO3).
Karbon monoksida itu sendiri saja sudah beracun.
Jadi, jika mengonsumsi makanan atau minuman setelah meniupnya, maka tubuh akan kemasukan lebih banyak asam karbonat dan karbon monoksida.
Baca Juga: Lagi, Wirda Mansur Jadi Trending Karena List Pencapaiannya Tersebar di Twitter
Hal itu berisiko menganggu keseimbangan asam atau alkali tubuh, yang mengakibatkan ketidakseimbangan metabolisme.
Sementara itu, dikutip Gorajuara dari paraporshi.com, disebutkan saat menghirup uap panas yang berasal dari makanan atau minuman panas, karbon dioksida dilepaskan dari mulut yang merupakan sinyal kimiawi.
