GORAJUARA - Diabetes adalah suatu kondisi yang ditandai dengan kadar glukosa yang tinggi. Glukosa berasal dari makanan kita dan juga diproduksi di hati. Glukosa merupakan sumber energi utama bagi sel-sel tubuh dan diangkut melalui aliran darah. Glukosa perlu masuk ke sel untuk digunakan.
“Insulin adalah hormon yang bertindak seperti 'kunci' untuk memungkinkan glukosa masuk ke dalam sel. Penyerapan glukosa ini biasanya terjadi di hati dan otot. Jika pankreas tidak memproduksi insulin, glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel."
"Kadar glukosa dalam aliran darah meningkat, mengakibatkan diabetes,” kata Dokter Teh Ming Ming, Konsultan Senior dari Departemen Endokrinologi , Rumah Sakit Umum Singapura ( SGH), anggota kelompok SingHealth.
Baca Juga: Las Vegas Akan Semakin Padat Karena BTS Mengajak Hybe Agensi untuk Audisi Mencari Bakat Baru
Penderita diabetes yang berpuasa selama Ramadhan berisiko mengalami komplikasi. Namun jika dikelola dengan baik, puasa dapat memberikan manfaat dari segi komposisi tubuh dan pengendalian diabetes.
Dokter Sueziani Zainudin, Konsultan, Layanan Endokrinologi, SKH. Berbagi tips untuk mengurangi risiko komplikasi seperti pemantauan glukosa darah, mengidentifikasi tanda-tanda hipoglikemia dan hiperglikemia.
Memastikan hidrasi yang cukup dan diet sehat, beraktivitas fisik dan olahraga, menyesuaikan pengobatan dan melakukan uji coba puasa sebelum Ramadhan, dan berbuka puasa bila perlu demi keselamatan.
Baca Juga: Gerard Pique Berulah Lagi di Twitter, Bagaimana Respon Madridista Kepada Bek Barcelona itu?
Dokter Sueziani juga mendorong mereka yang belum dapat mengontrol kadar glukosa darahnya dengan baik untuk mengambil langkah pertama untuk mendapatkan saran dari tim kesehatan mereka dan memantau kadar glukosa darah mereka lebih sering sebelum Ramadhan tahun ini.
Tips aman berpuasa selama Ramadhan
Penderita diabetes sebaiknya berdiskusi dengan dokter sebelum berpuasa agar pengobatan dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
• Pilih makanan dengan indeks glikemik (GI) rendah untuk mencegah gula darah Anda berfluktuasi terlalu banyak.
Misalnya, nasi basmati memiliki GI lebih rendah daripada nasi putih biasa.
Baca Juga: Wajib Tahu! Begini Alur Pendaftaran Program Beasiswa Santri Berprestasi 2022