GORAJUARA - Ketika tersedak, sama halnya yang dilakukan tubuh kita, karena paru-paru berisi udara, maka otak bakal nyuruh paru-paru untuk menembakkan sejumlah besar udara keluar saluran dengan harapan pentol yang nyumbat juga ikutan keluar.
Mekanisme ini biasa kita kenal sebagai batuk.
Namun, pada sebagian kasus, batuk pun tidak efektif mendorong keluar pentol yang ukurannya lebih besar sehingga saluran nafas tertutup seluruhnya.
Baca Juga: Kang Yana yang Dilaporkan Hilang di Cadas Pangeran Bisa Disangkakan Kasus Ini Lho
Baca Juga: Sejumlah TV Bakal Siarkan Langsung Balapan WSBK 2021 di Sirkuit Mandalika
Akibatnya, pergantian udara pernafasan menjadi terhenti. Oksigen tidak bisa keluar ataupun masuk.
Keadaan ini mengakibatkan tubuh menjadi kekurangan oksigen. Kerja sel dan organ terganggu.
Pada tahap yang lebih parah, otak juga akan mengalami kerusakan.
Padahal pada umumnya, manusia normal hanya bisa bertahan 3 menit saja tanpa oksigen.
Baca Juga: Memprihatinkan! Tuti Maryati, Menempati Rumah Bilik yang Sudah Tidak Layak Huni
Baca Juga: Nonton WSBK Sirkuit Mandalika Sediakan Dua Kantong Parkir di Lokasi
Oke, lalu bagaimana caranya menyelamatkan orang lain yang tersedak?
Untuk bisa menyelamatkan, kita harus yakin dulu bahwa orang itu memang tersedak dengan mempelajari tanda gejala yang muncul.
Dengan ini, kita bisa membedakan apakah orang ini tersedak, pingsan, kejang, serangan jantung atau yang lainnya.