Traumatik Pasca Pandemi, Ternyata Sangat Berbahaya  

photo author
- Kamis, 21 Oktober 2021 | 13:30 WIB
Stres berkepanjangan bisa menyebabkan seseorang menjadi depresi. (medcom.id-gorajuara)***
Stres berkepanjangan bisa menyebabkan seseorang menjadi depresi. (medcom.id-gorajuara)***

 

GORAJUARA - Pandemi membuat kita cemas berkepanjangan. Kondisi ini terus terjadi selama pandemi masih berlangsung.

Menurut seorang profesor dari Harvard University, kecemasan ini ternyata dapat menyebabkan sebuah penyakit bernama PTSD.

PTSD ini merupakan singkatan dari Post-Traumatic Stress Disorder atau trauma pasca stres yang dialami.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh profesor tersebut, 80 persen orang yang mengalami trauma membutuhkan perhatian lebih.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang mengalami PTSD, yakni kehilangan pekerjaan, meninggalnya keluarga, dan gagal dalam merajut usaha.

Baca Juga: PPKM Kabupaten Bandung Barat Turun ke Level 2, Plt Bupati Minta Masyarakat Jangan Abai Apalagi Sampai Lengah

Hal-hal tersebut dapat menyebabkan seseorang kehilangan arah dalam hidup.

Selain itu, pola asuh dan trauma masa kecil juga memengaruhi PTSD. 

Di samping itu, kekurangan dukungan sosial juga menjadi penyebab diidapnya PTSD.

Hal-hal tersebut membuat seseorang yang menderita PTSD menjadi mudah tersinggung dan tempramental.

Jika dibiarkan terus-menerus, hal ini akan membuat kita mengalami gangguan mental.

Untuk itu, jika gejala-gejala PTSD mulai muncul, segeralah periksakan diri ke profesional (psikolog atau psikiater) untuk mendapatkan penanganan yang tepat. 

Jika kita tidak memiliki dana untuk pergi ke profesional, cobalah untuk melakukan beberapa hal dibawah ini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Abu Rahma

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini