- Pedofilia
Ini tu orang-orang yang suka sama anak kecil. Kasus pemerkosaan terhadap anak kecil bisa jadi tanda kalau pelaku itu mengidap pedofilia.
- Incest Pedofilia
Sama seperti pedofilia yang menyukai anak-anak, jenis fetish ini juga tertarik pada anak-anak yang merupakan anggota keluarga sendiri.
Contohnya kasus pemerkosaan terhadap anak sendiri, atau keponakan, atau ibu sendiri, yang masih memiliki hubungan darah.
Baca Juga: Ini Baru Keren, Bi Eha dan Mang Udin Masuk Finalis TOP Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Jawa Barat
Sebenarnya dari kedelapan jenis fetish di atas, semua itu masuk ke penyimpangan seksual.
Pada dasarnya, hormon testosteron dan estrogen itu hanya memengaruhi perilaku seksual (lelaki yang feminin atau perempuan yang maskulin).
Untuk soal fetish, ini masuknya ke dalam orientasi seksual yang sama sekali tidak dipengaruhi oleh hormon.
Sekali lagi ditegaskan, bahwa fetish ini tidak berbahaya (menyebabkan kematian).
Tapi, pelaku mungkin akan merasa diuntungkan karena mendapat kepuasan seksual.
Namun, korbannya mungkin akan menderita gangguan mental karena punya trauma terhadap aktivitas seksual dengan fetish ini entah itu anxiety, eating disorder, dan insecurities.
Ini sangat berbahaya untuk korban ke depannya.
Baca Juga: Antisipasi Gelombang Ketiga Pandemi Covid-19, Ini yang Akan Dilakukan Pemkot Bandung
Jadi, jika kalian mengidap gejala fetish-fetish di atas, cobalah untuk pergi ke profesional (social judgement/psikolog dan psikiater) agar dapat disembuhkan dan tidak memberikan kerugian pada diri sendiri dan orang lain.***