GORAJUARA - Pembagian kepribadian yang dilakukan oleh Carl Gustav Jung (C.G. Jung), membuat sebagian orang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi apakah ia termasuk ke dalam ekstrovert atau introvert.
Hal ini kemudian didukung oleh kemajuan teknologi dan informasi, di mana kita dapat memperoleh berbagai macam tes kepribadian online secara gratis.
Hal ini tentu sangat menarik untuk dicoba. Kita dapat mengetahui kepribadian kita secara instan dan gratis.
Tes-tes gratis tersebut memang sangat mudah untuk ditemukan di internet.
Akan tetapi, kita tidak pernah mengetahui apakah tes tersebut dapat divalidasi kebenarannya atau tidak.
Baca Juga: Lima Rumah Sakit di Bengkulu Kini Menyambung Tegangan Menengah Pasokan Listrik dari PLN
Bahkan, kita sebenarnya tidak mengetahui apakah penulisnya berlatar belakang psikologi atau bahkan kita tidak mengetahui siapa penulisnya.
Meskipun fakta-fakta tersebut dapat divalidasi, penulisnya memiliki latar belakang ilmu psikologi dan sebagainya, sebenarnya tes kepribadian secara online tetaplah berbahaya.
Apalagi jika tes tersebut hanya berakhir pada diagnosis, apakah kita ekstrovert atau introvert dan tidak ada langkah lebih lanjut.
Kita akan cenderung untuk melakukan mental blok.
Mental blok adalah suatu kondisi pascadiagnosis yang kita dapatkan, dimana kita kemudian memiliki patokan untuk berperilaku.
Misalnya ketika kita mendapatkan kritik dari orang terdekat, kemudian kita mengatasnamakan diagnosis yang didapatkan untuk berdefensif terhadap apa yang kita lakukan.
'Ini memang kepribadianku, itu kenapa aku bersikap demikian karena seorang ekstrover atau introver memang bersikap seperti ini'.
Baca Juga: Peduli Anak Jalanan, Ini yang Dilakukan Pemkot Cimahi
